Menurut Tenne, kerusuhan yang terjadi di kedua negara tersebut belum membahayakan sehingga tidak diperlukan adanya upaya khusus terhadap WNI yang ada di negara tersebut.
Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia belum mencemaskan warga negara Indonesia yang berada di Nigeria dan Lebanon, demikian Juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia Michael Tenne saat konferensi pers di Jakarta, Jumat.

Menurut Tenne, kerusuhan yang terjadi di kedua negara tersebut belum membahayakan sehingga tidak diperlukan adanya upaya khusus terhadap WNI yang ada di negara tersebut.

"Kita ketahui di Nigeria sedang bergejolak dan pemerintahnya menerapkan situasi darurat di empat negara bagian jadi tidak seluruhnya dalam keadaan darurat," kata Tenne.

Tenne menjelaskan terdapat sekitar 380 WNI di negara itu namun umumnya tidak berada di empat negara bagian yang mengalami situasi darurat.

"Umumnya mereka terkonsentrasi di negara bagian Lagos yang situasinya normal, namun KBRI tetap mengantisipasi perkembangan yang terjadi dan melakukan komunikasi serta himbauan untuk menghindari wilayah-wilayah yang sedang tidak aman," kata Tenne.

Tenne mengatakan umumnya WNI di Nigeria dalam keadaan baik dan saat ini Kementerian Luar Negeri Indonesia tidak berencana memulangkan warga yang ada disana.

Mengenai WNI di Lebanon, Tenne juga mengatakan belum ada upaya khusus seperti pemulangan sebab kondisi di Lebanon relatif baik.

"Tidak ada konflik terbuka di Lebanon. KBRI di Damaskus akan melakukan upaya yang diperlukan bagi WNI yang membutuhkannya," kata Tenne.

Tenne menegaskan KBRI tetap akan memantau keadaan di setiap negara khususnya di Lebanon terutama menyangkut keamanan WNI di luar negeri.

Pada Sabtu (31/1) sekitar 50 orang tewas akibat bentrokan yang terjadi di negara bagian Ebonyi, Nigeria.

Menurut kutipan AFP, hal itu dipicu akibat sengketa tanah antar kelompok masyarakat Ezza dan Ezillo sejak 2008.

Selain perang antar masyarakat tersebut, pemberlakuan keadaan darurat juga disebabkan akibat serangan yang dituduhkan kepada kelompok Boko Haram.

Negara bagian di Nigeria yang terkena situasi darurat antara lain negara bagian Borno, Yobe, Niger dan Plateau.(B019)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2012