Balikpapan (ANTARA News) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mengatakan, untuk meningkatkan pendapatan per kapita, pemerintah menargetkan menciptakan populasi mahasiswa teknik dan sains hingga 50.000 orang pada tahun 2015.

"Jumlah itu setara dengan 15 persen dari jumlah mahasiswa di Indonesia yang mencapai 5,2 juta orang. Saat ini baru ada 11 persen mahasiswa teknik atau lebih kurang 30 ribu mahasiswa di berbagai perguruan tinggi di Indonesia," ujarnya Usai acara peresmian Politeknik Balikpapan menjadi Politeknik Negeri Balikpapan di Balikpapan, Kalimantan Timur, Jumat.

Menurut M Nuh, peningkatan jumlah lulusan mahasiswa teknik dinilai berbanding lurus dengan peningkatan pendapatan per kapita penduduk.

Mendikbud mengatakan saat ini pendapatan per kapita penduduk Indonesia adalah 3.000 dolar AS, dengan semakin banyaknya lulusan perguruan tinggi pada 2015, diharapkan pendapatan per kapita penduduk bisa mencapai 14.000 Dolar AS.

"Semakin banyak penduduk yang mengenyam pendidikan tinggi, pendapatan per kapita negara makin tinggi juga. Dan pendidikan tinggi yang menyumbang pendapatan domestik bruto tinggi adalah pendidikan teknik, sains, termasuk juga pertanian," ujarnya.

Ia mencontohkan, di bidang ini misalnya arsitek, seorang arsitek yang bekerja sendiri berhak atas 20 persen dari nilai proyek yang didapatnya. Kalau nilai proyeknya membangun rumah senilai Rp300 juta misalnya, maka Rp60 juta adalah penghasilan yang sah dari si arsitek.

Menurut dia, pemerintah menempuh tiga cara untuk menggandakan jumlah mahasiswa yang belajar bidang-bidang tersebut yakni dengan melakukan ekspansi, yaitu memperluas kemampuan menerima mahasiswa dan meluluskan sarjana bagi kampus-kampus yang memiliki fakultas atau jurusan, atau memang mengkhususkan diri di bidang teknik, sains, dan pertanian.

Pemerintah juga melakukan konversi perguruan tinggi swasta menjadi perguruan tinggi negeri. "Tentunya perguruan tinggi yang memenuhi syarat seperti Politeknik Balikpapan," kata Menteri Muhammad Nuh.

Cara ketiga adalah membuat perguruan tinggi baru. Khusus di Balikapan, juga akan dibangun Institut Teknologi Kalimantan (ITK). "Tapi kami akui cukup sulit untuk meningkatkan kapasitas. ITB saja hanya menerima sekitar 6.000 mahasiswa per tahun, kemudian ITS 4.000 orang," kata Mendikbud.


Politeknik Negeri

Pemerintah menambah satu lagi perguruan tinggi negeri di Indonesia dengan meresmikan Politeknik Balikpapan (Poltekba) menjadi Politeknik Negeri Balikpapan.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh menandai konversi tersebut dengan menandatangani prasasti di depan Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak dan Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi, dan sejumlah pejabat Balikpapan dan Kalimantan Timur di halaman kampus Poltekba di Jalan Soekarno-Hatta Km 8 Balikpapan Utara, Balikpapan, Kalimantan Timur.

Politeknik Balikpapan semula berada di bawah naungan Yayasan Pendidikan Balikpapan yang didirikan Wali Kota Balikpapan, yang saat itu masih dijabat Tjutjup Suparna, dan kemudian Imdaad Hamid, pada tahun 2001.

Ada empat jurusan di Poltekba, yaitu Teknik Mesin Alat Berat, Teknik Elektronika, Teknik Sipil, dan Tata Boga. Sebagian besar lulusannya diserap dunia industri di Balikpapan.
(T.KR-RMT/A041)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2012