Penajam (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, siaga mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan di daerah itu seiring intensitas hujan mulai berkurang.

"Hujan mulai berkurang, sehingga kami waspadai potensi kebakaran hutan dan lahan karena cuaca kembali panas," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara Marjani di Penajam, Jumat.

Ia juga mengimbau masyarakat Kabupaten Penajam Paser Utara dan perusahaan untuk ikut berpartisipasi mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan.

Baca juga: BNPB minta daerah tetap siaga hadapi kebakaran hutan dan lahan

"Masyarakat diharapkan menyadari bahaya membakar semak, rumput dan lahan serta lainnya, karena kondisi cuaca panas dan angin kencang membuat api akan mudah meluas," katanya.

Selain itu, masyarakat juga harus memahami risiko yang ditimbulkan apabila membuka lahan pertanian dengan cara membakar. Kesadaran masyarakat tidak membuka lahan dengan cara dibakar sangat penting.

Ia mengemukakan di wilayah Giripurwa rawan terjadi kebakaran hutan dan lahan karena terdapat lahan gambut, serta di wilayah Nenang suhu cukup tinggi. Kemudian di wilayah Sepaku rawan kebakaran lahan dan hutan, karena masyarakat sering melakukan pembakaran lahan.

Baca juga: Guru Besar IPB: Penanganan karhutla perlu keterlibatan semua pihak

Menurut dia, sejumlah peralatan dipersiapkan BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara untuk mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan dengan peningkatan suhu udara atau cuaca panas tersebut.

"Kami siagakan 25 personel, serta tim gabungan untuk memantau sekaligus mengimbau warga agar tidak membuka lahan dengan cara dibakar," ucapnya.

Ia mengatakan tim penanggulangan kebakaran hutan dan lahan tidak hanya dari BPBD, tetapi juga dari Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP).

Baca juga: TNBKDS Kapuas Hulu siagakan pos pemantauan dan penanggulangan karhutla

"Selain itu juga Dinas Pertanian, TNI dan Polri, serta Satgas Destana (Satuan Tugas Desa Tangguh Bencana) ikut dalam penanganan kebakaran hutan dan lahan," kata Marjani.

Pewarta: Novi Abdi/Bagus Purwa
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022