Selama ini mungkin MRT dipandang agak mahal
Jakarta (ANTARA) - Pendiri Forum Diskusi Transportasi Jakarta (FDTJ) Adrianus Satrio Adi Nugroho berharap tarif integrasi tiga moda di Ibu Kota melalui JakLingko dapat segera diterapkan untuk menarik pengguna baru transportasi umum.

Satrio yang juga anggota Komisi Hukum dan Hubungan Masyarakat Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) menilai tarif integrasi yang diusulkan JakLingko sebesar maksimal Rp10 ribu untuk moda TransJakarta, MRT Jakarta dan LRT lebih terjangkau jika dibandingkan "single tarif" atau tarif per masing-masing moda.

Baca juga: DPRD DKI bakal sepakati usulan tarif integrasi sebesar Rp10 ribu

"Dengan tarif yang baru, orang jadi mau naik MRT. Selama ini mungkin MRT dipandang agak mahal jika dibandingkan dengan TransJakarta yang lebih banyak pengguna. Adanya tarif ini orang jadi mau naik karena lebih terjangkau," kata Satrio saat dikonfirmasi Antara di Jakarta, Jumat.

Menurut dia, tarif integrasi ini juga akan membantu masyarakat mengurangi biaya transportasi umum jika mereka menggunakan transportasi antarmoda.

Sebelumnya jika menggunakan tarif tunggal, masyarakat harus mengeluarkan biaya Rp14 ribu untuk jarak dari Lebak Bulus-Bundaran HI menggunakan MRT, kemudian ditambah Rp3.500 jika perjalanan dilanjutkan dengan TransJakarta.

"Ketika kita naik itu justru dihitung per kilometer, buka lagi single tarif, sehingga jika biasanya dari Lebak Bulus sampai Monas menggunakan MRT dan TransJakarta, bukan lagi Rp17.500, tetapi cukup Rp10 ribu. Harganya 'bundling' tapi lebih murah," tutur Satrio.

Baca juga: MTI sebut tarif integrasi dibutuhkan untuk transisi pandemi ke endemi

Sebelumnya, Komisi B DPRD DKI Jakarta bakal menyepakati usulan dari Pemprov DKI soal tarif integrasi tiga moda transportasi sebesar Rp10 ribu untuk mendukung kemudahan mobilitas warga DKI termasuk mempercepat pemulihan ekonomi.

"Terkait nilai yang diajukan yaitu Rp10 ribu, dari hasil pendalaman kemarin sepertinya itu memang nanti bisa disepakati bersama," kata Ketua Komisi B DPRD DKI Ismail.

Rencananya, pekan depan pihaknya akan kembali melakukan rapat dengan Pemprov DKI Jakarta dan BUMD bidang transportasi umum di Jakarta untuk membahas rekomendasi yang akan dikeluarkan Komisi B DPRD DKI.

Ada pun rencana menyepakati soal tarif integrasi Rp10 ribu itu adalah salah satu isi rekomendasinya Komisi B DPRD DKI.

Apabila dalam rapat tersebut disepakati soal besaran tarif integrasi sebesar Rp10 ribu, maka diperkirakan APBD DKI akan membengkak. Meski begitu, ia menyakini peningkatan besaran subsidi yang dibebankan ke APBD sudah dikalkulasi.

Baca juga: Pakar dorong integrasi tarif JakLingko segera diimplementasikan

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2022