Berlin (ANTARA News/AFP) - Otoritas kesehatan Jerman, Jumat, memberi rekomendasi pada kaum perempuan yang menggunakan implan payudara berpotensi rusak yang dibuat oleh perusahaan Prancis PIP untuk mengangkat implannya.

"BfArM merekomendasikan bahwa implan tersebut harus diangkat sebagai langkah pencegahan," kata pernyataan Institut Obat dan Produk Kesehatan Federal (BfArM).

Pascakeluhan dari ratusan wanita, para penyelidik di Perancis telah membuka penyidikan atas bahan sub-standar yang digunakan dalam implan silikon yang dibuat oleh Prothese Implan Poli (PIP), yang sekarang sudah tidak beroperasi lagi.

Membanjirnya tuduhan terhadap PIP telah memicu ketakutan di seluruh dunia, dan beberapa negara termasuk Perancis sekarang menyarankan agar ribuan perempuan yang menggunakan implan PIP untuk mengangkat implan tersebut.

Asosiasi Jerman mengatakan bahwa informasi terakhir telah menyebabkan pihaknya terpaksa merevisi imbauan yang dikeluarkannya pada 23 Desember. Pada 23 Desember 2011, pihaknya mengatakan bahwa pasien harus meminta dokter untuk melakukan pemeriksaan apakah implan mereka membahayakan atau tidak dan kemudian memutuskan tindakan lebih lanjut yang diperlukan.

"Karena meningkatnya jumlah pemberitahuan dari dokter, organisasi perdagangan dan rumah sakit dalam beberapa hari terakhir, BfArM telah memperluas penilaian risiko untuk PIP dan implan payudara Rofil," katanya.
 
"Pemberitahuan ini mengatakan bahwa silikon dari implan semacam itu sewaktu-waktu dapat bocor, bahkan pada implan yang tidak robek."

Sekitar 300 ribu wanita di 65 negara diyakini menggunakan implan PIP. Implan PIP adalah sebuah implan yang dibuat dengan proporsi yang tidak diketahui dari gel sub-standar oleh perusahaan, yang sebelumnya adalah produsen implan terbesar ketiga di dunia, dengan alasan untuk memotong biaya.

PIP ditutup dan produknya dilarang pada 2010 setelah terungkap telah menggunakan gel silikon yang memiliki tingkat pecah abnormal tinggi.

Kekhawatiran atas implan itu tersebar di seluruh dunia bulan lalu setelah otoritas kesehatan Prancis menyarankan 30 ribu wanita yang memiliki implan PIP segera mengangkat implannya karena peningkatan risiko pecah.

Para pejabat juga mengatakan bahwa kanker, termasuk 16 kasus kanker payudara, telah terdeteksi pada 20 wanita Perancis dengan implan itu, namun bersikeras tidak ada bukti keterkaitan implan itu dengan penyakit tersebut.

Penemu PIP, Kamis, mengatakan bahwa banyak informasi yang muncul di seputar skalan itu sebagai tidak benar sekalipun menolak berkomentar lebih jauh.

Dalam sebuah pernyataan, Jean-Claude Mas mengecam besaran kebohongan yang muncul tapi mengatakan ia akan menahan diri dari membuat komentar publik lainnya karena penyelidikan tengah berlangsung.

(Uu.G003/H-RN)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2012