Itu artinya inflasi tidak seburuk yang dikira sehingga menopang penguatan rupiah
Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta jelang akhir pekan masih melanjutkan penguatan pada hari sebelumnya.

Rupiah ditutup menguat 47 poin atau 0,33 persen ke posisi Rp14.433 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.480 per dolar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra saat dihubungi di Jakarta, Jumat, mengatakan, sentimen pasar positif terhadap aset berisiko hari ini. Sebagian besar Indeks saham Asia bergerak menguat, termasuk Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

"Pasar memanfaatkan momentum buy on dip untuk mendapatkan peluang kenaikan di tengah aktivitas ekonomi yang sudah melonggar," ujar Ariston.

Dari dalam negeri, lanjut Ariston, data inflasi Mei 2022 secara bulanan atau month on month (mom) yang di bawah ekspektasi pasar, juga memberikan sentimen positif bagi rupiah.

Baca juga: BPS: Inflasi 0,4 persen pada Mei 2022, IHK naik menjadi 110,42

"Itu artinya inflasi tidak seburuk yang dikira sehingga menopang penguatan rupiah," kata Ariston.

BPS mencatat inflasi sebesar 0,4 persen (mom) pada Mei 2022 disumbang dari tarif angkutan udara, telur ayam ras, ikan segar, dan bawang merah.

Dengan terjadinya inflasi pada Mei, maka inflasi tahun kalender Mei 2022 terhadap Desember 2021 sebesar 2,56 persen dan inflasi tahun ke tahun (yoy) Mei 2022 terhadap Mei 2021 sebesar 3,55 persen.

Inflasi pada Mei 2022 yang sebesar 3,55 persen (yoy) merupakan yang tertinggi sejak Desember 2017 sebesar 3,61 persen (yoy).

Rupiah pada pagi hari dibuka menguat ke posisi Rp14.545 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp14.414 per dolar AS hingga Rp14.451 per dolar AS.

Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Jumat menguat ke posisi Rp14.431 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp14.526 per dolar AS.

Baca juga: Dolar sedikit melemah di Asia, menjelang laporan data pekerjaan AS
 

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022