Johannesburg (ANTARA News) - Hukuman larangan bermain selama 15 pertandingan yang dikenakan pada kapten Samuel Eto`o karena memprakarsai pemogokan para pemain, telah dikurangi menjadi delapan bulan, demikian disampaikan oleh federasi sepak bola negara tersebut pada Sabtu.

Hukuman sebelumnya yang dijatuhkan bagi peraih empat kali penghargaan pesepak bola terbaik Afrika tersebut, telah memicu kemarahan publik di negara Afrika Tengah itu, setelah timnasnya gagal lolos ke Piala Afrika 2012, lapor AFP.

Para pejabat mendiskusikan hukuman tersebut pada pertemuan yang dimulai Jumat dan dilanjutkan sampai lewat tengah malam, di mana Presiden Paul Biya menginginkan hukuman tersebut untuk dipertimbangkan kembali.

Eto`o akan absen pada pertandingan kualifikasi Piala Afrika 2013 melawan Guinea Bissau, dan pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2014 melawan Republik Demokratik Kongo dan Libya.

Namun karena hukuman tersebut akan berakhir pada 31 Agustus, ia dapat bermain pada pertandingan kualifikasi Piala Afrika untuk dua bulan berikutnya - dengan asumsi Kamerun mampu mengalahkan Guinea Bissau - dan empat pertandingan kualifikasi Piala Dunia tahun depan.

Eto`o (30), yang memenangi Liga Champions saat membela Barcelona dan Inter Milan, pindah ke klub Rusia, Anzhi Makhchkala pada tahun lalu, dengan kontrak yang dilaporkan membuat ia menjadi pesepakbola dengan gaji terbesar di dunia.

Wakil kapten, Enoh Eyong, yang dihukum larangan bermain untuk dua pertandingan karena ikut ambil bagian pada pemogokan pemain, sertadenda 2.000 dolar dijatuhkan pada bek Benoit Assou-Ekotto karena mengacuhkan panggilan masuk timnas, juga telah dibatalkan.

Pemogokan tersebut terjadi menjelang turnamen di Maroko pada November silam, sehingga pertandingan persahabatan melawan Aljazair terpaksa dibatalkan dan Kamerun harus membayar 500.000 dolar sebagai kompensasi karena televisi kehilangan pemasukan.

Eto`o tidak mampu membawa kesuksesannya di klub pada level timnas, sejak pelatih Paul le Guen menunjuknya sebagai kapten tim tiga tahun yang lalu, untuk menggantikan Rigobert Song yang telah menua.

Kamerun disingkirkan Mesir pada perempat final Piala Afrika 2010 di Angola, dan menjadi negara pertama yang tereliminasi pada Piala Dunia Afrika Selatan di tahun yang sama.

Eto`o tidak efektif saat bermain sebagai penyerang yang melebar, sehingga Kamerun dikalahkan Jepang, Denmark, dan Belanda. Piala Dunia 2010 diperburuk dengan perpecahan yang terjadi di timnas.

Tim berjuluk Indomitable Lions ini semakin dipermalukan karena mereka gagal lolos dari babak kualifikasi Piala Afrika, di mana Kamerun mengakhiri babak kualifikasi dengan berada di posisi kedua grup di bawah Kamerun, dan juga tidak mampu menjadi salah satu dari runner up grup terbaik. (RF/I015)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2012