Jakarta (ANTARA) - Menteri Sosial Tri Rismaharini mengatakan anak-anak di Kabupaten Sarmi, Papua, harus berjalan kaki sekitar 7 kilometer hanya untuk sampai ke sekolah.

"Saya tanya, kalian pengin apa? Sepeda. Karena selama ini mereka harus jalan kaki kurang lebih 7 km menuju sekolah," ujar Mensos Risma di Jakarta, Kamis.

Dia mengatakan disamping harus menghemat Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), Kemensos berupaya untuk memberikan bantuan kepada anak-anak tersebut.

Oleh karena itu, Kemensos melalui bantuan yang diberikan Human Initiative, mengupayakan adanya bantuan sepeda kepada 50 anak-anak di Kabupaten Sarmi agar tidak berjalan kaki lagi.

Baca juga: Mensos: Lansia tunggal terbanyak ditemukan di Tasikmalaya

Baca juga: Mensos serukan masyarakat tingkatkan kepedulian untuk cegah depresi


Serah terima puluhan sepeda tersebut dilakukan di Kantor Kementerian Sosial.

Risma mengatakan bantuan-bantuan yang datang dari pihak luar tidak hanya diberikan kepada anak di Kabupaten Sarmi, Papua, namun juga untuk anak-anak lainnya yang memerlukan peralatan sekolah.

Seperti halnya yang disebutkan Risma mengenai informasi anak sekolah SD dan SMP di Nusa Tenggara Timur, yang bergantian memakai sepatu.

"Bukan baru, ya. Kita, karena ada masalah ini, awalnya karena kemiskinan dan kalau dia nggak miskin ngapain ganti sepatu. Kemudian, ngapain dia jalan kaki 7 km ke sekolah, pasti dia punya alat kalau dia tidak miskin," kata dia.

Dengan demikian, Mensos Risma mengharapkan adanya bantuan-bantuan lainnya dari pihak luar untuk menyelesaikan permasalahan kemiskinan di Indonesia.

"Sebetulnya banyak masyarakat yang peduli. Jadi kita, ini banyak sekali yang menawarkan, juga operasi katarak, bahkan (pembangunan) rumah, rumah anti gempa di beberapa. Sekarang saya menerima banyak tawaran itu," kata dia.*

Baca juga: Kemensos alokasikan Rp9,6 triliun bantu 4 juta anak yatim piatu

Baca juga: Mensos buka peluang kirim pegawai Kemensos belajar pelayanan ke LN

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022