Denpasar (ANTARA) - Kepala UPTD Taman Budaya, Dinas Kebudayaan Provinsi Bali I Wayan Ria Arsika mengatakan pihaknya sudah siap menyambut pelaksanaan Pesta Kesenian Bali ke-44 yang akan berlangsung pada 12 Juni-10 Juli 2022.

"Astungkara (atas izin Tuhan-red) paling tidak untuk standar minimal pergelaran dari sisi sarana prasarana seperti lighting dan sound system semuanya sudah siap," kata Ria Arsika di Denpasar, Jumat.

Demikian juga untuk sejumlah atap pada kalangan (panggung) pementasan yang sebelumnya ada yang bocor, kondisinya sudah kembali baik untuk menyambut pelaksanaan pesta kesenian terbesar di Provinsi Bali, yang tahun ini mengangkat tema "Danu Kerthi-Huluning Amreta, Memuliakan Air Sumber Kehidupan".

Baca juga: Pesta Kesenian Bali ke-44 libatkan 16 ribu seniman

"Untuk pengadaan sarana prasarana pendukung, kami juga dibantu oleh panitia besar Pesta Kesenian Bali. Karena pandemi, selama dua tahun ini tidak memungkinkan untuk melakukan pengadaan, karena dilakukan refocusing anggaran," ucapnya.

Tak hanya persiapan dari sarana pementasan, kata Ria Arsika, Taman Budaya yang menjadi pusat pelaksanaan Pesta Kesenian Bali disiapkan dari sisi protokol kesehatan, meski kasus COVID-19 di Pulau Dewata sudah melandai.

Masuk ke arena pergelaran atau pementasan akan disiapkan scan barcode PeduliLindungi. Demikian juga masyarakat yang diizinkan menonton dan masuk ke arena pementasan adalah mereka yang sudah mendapatkan vaksinasi penguat (booster).

"Kami juga menunggu, mudah-mudahan secepatnya bisa diumumkan perubahan status dari pandemi menjadi endemi, sehingga pelaksanaan Pesta Kesenian Bali dapat berjalan normal seperti saat sebelum pandemi COVID-19," katanya.

Ada lima panggung pementasan yang akan digunakan para seniman untuk menghibur masyarakat di Taman Budaya, Denpasar, yakni Panggung Terbuka Ardha Candra, Gedung Ksirarnawa, Kalangan Madya Mandala, Kalangan Angsoka dan Kalangan Ayodya.

Baca juga: Sandiaga Uno harapkan PKB awal kebangkitan Bali di masa pandemi

"Sedangkan Kalangan Ratna Kanda akan dimeriahkan dengan pameran berbagai jenis bunga anggrek," ucapnya.

Untuk memperlancar akses pengunjung yang ingin menyaksikan pementasan dan pameran, Ria Arsika mengatakan pengunjung tidak diperkenankan memarkir kendaraan di tengah area Taman Budaya. Pengunjung dapat memarkir kendaraan di sisi timur Ardha Candra maupun di areal parkir yang disiapkan di Banjar Kedaton dan di seputaran Kampus Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar.

Pihaknya juga mengharapkan kerja sama masyarakat yang memiliki rumah di sekitar Taman Budaya dapat membantu menyediakan akses parkir bagi para pengunjung.

Dinas Kebudayaan Provinsi Bali sebelumnya mencatat Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-44 yang akan digelar pada 12 Juni-10 Juli 2022 akan melibatkan 16.150 seniman dan 200 sanggar serta komunitas seni (sekaa).

Baca juga: Kemenparekaf dukung Pesta Kesenian Bali bangkitkan pariwisata

Baca juga: Budayawan usulkan Pesta Kesenian Bali tetap digelar di tengah pandemi


PKB sebagai festival seni terbesar di Provinsi Bali bersifat kolosal, merakyat, bereputasi internasional, merupakan momentum untuk pelindungan, pengembangan dan pemanfaatan seni tradisi, klasik dan kesenian rakyat.

Sementara itu, materi pokok PKB meliputi Peed Aya (Pawai), Rekasadana (Pergelaran), Utsawa (Parade), Wimbakara (Lomba), Kandarupa (Pameran), Kriyaloka (Lokakarya), Widyatula (Sarasehan), dan Adi Sewaka Nugraha (Penghargaan Pengabdi Seni).

Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022