Majene, Sulbar (ANTARA News) - Sebanyak 360 peternak di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, mendapat bimbingan antisipasi untuk menghindari penyebaran flu burung yang selama ini menjadi ancaman terhadap peternak maupun warga di daerah tersebut.

Kepala Bidang Penyelenggaraan Sarana dan Prasarana Ternak Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BKP4K) Majene, Muhammad Syafei S di Majene, Senin, mengatakan bimbingan tersebut khusus kepada empat kecamatan di Majene yang juga diproyeksikan sebagai kawasan ternak.

"Empat kecamatan itu terdiri dari Kecamatan Banggae Timur dan Banggae dengan jumlah peserta masing-masing 75 peternak dan Kecamatan Sendana dan Tubo yang diikuti masing-masing 105 peternak dan dilaksanakan secara bertahap selama dua pekan," ujarnya.

Selain diikuti peternak, bimbingan itu juga diikuti perwakilan ketua kelompok ternak dan ketua gabungan kelompok ternak sehingga mampu memperluas bimbingan bagi sejumlah peternak yang belum sempat mengikuti bimbingan tersebut.

Syafei mengatakan, antisipasi dan pemberantasan virus flu burung sangat penting mengingat penyebarannya terhadap ternak unggas beberapa bulan terakhir sangat mengancam ternak milik warga maupun milik peternak, bahkan telah menimbulkan kerugian jutaan rupiah akibat pemusnahan ternak yang terjangkit virus.

"Bukan hanya mengenai pemberantasan dan antisipasi penyakit ternak, kami juga memberikan arahan untuk pemberdayaan peternak melalui kelompok usaha agribisnis pedesaan (KUAP) agar pengalolaan potensi ternak di Majene mampu memberikan ukuran yang jelas," ucapnya.

Agribisnis pedesaan merupakan langkah pemerintah untuk mendorong perekonomian. Dia mengakui, dengan pengembangan agribisnis pedesaan akan menumbuhkan perekonomian warga yang selama ini masih perlu mendapat perhatian serius sebab pengembangannya terkesan selalu terpusat pada wilayah perkotaan.

Hal tersebut juga diakui untuk membentuk sistem pengelolaan perekonomian warga dengan memahami mekanisme distribusi hasil produksi peternakan baik yang berasal dari peternak maupun warga.

"Bimbingan yang diberikan bukan sebatas pada bidang peternakan dan pola agribisnis, namun kami juga memberikan bimbingan pengelolaan bantuan pemerintah yang diserahkan kepada seluruh peternak melalui kelompoknya masing-masing, sehingga anggaran yang disalurkan betul-betul bermanfaat dan tepat sasaran," ujarnya. (ANT)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2012