Sampit, Kalteng (ANTARA News) - Pesawat Merpati Airlines, MA 60, yang terperosok ke dalam tanah gambut pada Sabtu (7/1) lalu di Bandar Udara Haji Asan Asan Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, berhasil dievakuasi oleh tim teknisi maskapai itu.

Evakuasi memerlukan waktu dua hari tiga malam dan pada Selasa dinihari pukul 02.12 WIB ban sebelah kiri pesawat baru berhasil dibebaskan dari tanah gambut, kata Kepala Seksi Keamanan dan Keselamatan Penerbangan Bandara Haji Asan Sampit, Harianto, di Sampit, Selasa.

Lambannya proses evakuasi badan pesawat karena peralatan pendukung tidak lengkap, bahkan kendaraan derek yang dipergunakan sempat berganti dua kali.

Begitu ban pesawat sebelah kiri yang amblas diangkat dan terbebas dari tanah gambut badan pesawat MA 60 langsung ditarik ke tempat yang aman.

Pesawat MA 60 tersebut sekarang sudah ditarik ke apron untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut oleh tim teknisi yang diri dari lima orang.

Menurut Harianto, hingga sekarang masih belum diketahui secara pasti bagian pesawat apa saja yang rusak karena masih dalam tahap pemeriksaan.

Jika dilihat secara kasat mata kondisi pesawat baik-baik saja dan tidak tampak adanya kerusakan yang berarti, namun semua itu hanya tim teknisi yang tahu.

"Mulai Selasa (10/1) pagi pelayanan penerbangan di Bandara Haji Asan Sampit untuk semua rute telah dibuka kembali karena penghalang landasan pacu sudah berhasil dievakuasi," katanya.

Kondisi Bandara Haji Asan Sampit sekarang telah dinyatakan aman untuk penerbangan dan lubang di tepian landasan pacu bekas MA 60 terperosok juga telah ditutup kembali.

Untuk Selasa (10/1) sedikitnya ada empat rute penerbangan, yakni Sampit-Pangkalan Bun, Sampit-Surabaya, Sampit-Semarang dan Sampit-Jakarta.

(KR-GR/Y008)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2012