Tentu ada alasan kami mencapai Final NBA, yakni karena kami selalu menemukan cara mengatasi keadaan
Jakarta (ANTARA) - Bintang Golden State Warriors Stephen Curry meyakini timnya punya keuletan dan bisa bereaksi positif menyikapi kekalahan melawan Boston Celtics menjelang Gim 2 Final NBA di Chase Center, California, Minggu waktu setempat (Senin WIB).

Warriors menderita kekalahan 108-120 dari Celtics di Gim 1, Kamis (2/6), meskipun mereka sempat relatif mendominasi permainan dan unggul 12 poin sebelum memasuki kuarter keempat.

Kendati demikian, Curry yakin timnya bisa bereaksi positif dan keyakinan itu tentu tidak lepas dari fakta bahwa dalam playoff musim ini, Warriors selalu bisa bangkit meraih kemenangan setelah kalah di gim sebelumnya.

Baca juga: Curry bilang Warriors petik pelajaran dari kuarter keempat Gim 1

Statistik memperlihatkan Warriors empat kali meraih kemenangan setelah kalah di gim sebelumnya, baik itu di Gim 5 putaran pertama melawan Denver Nuggets, Gim 3 dan Gim 6 semifinal Wilayah Barat menghadapi Memphis Grizzlies, maupun Gim 5 final Barat kontra Dallas Mavericks.

"Bahkan di musim reguler ada saat-saat di mana sepertinya kami terpeleset dan menjauh dari tujuan. Atau ada momen-momen 'berserah kepada Yesus', di mana kami harus bermain dengan benar," kata Curry setelah sesi latihan di Chase Center, Sabtu (5/6) waktu setempat.

"Bagaimana kami akan membalikkan naskah ini dan mengembalikannya ke jalur yang benar? Kami biasanya merespons dengan cukup baik," ujarnya menambahkan seperti dikutip dari ESPN, Minggu.

Kekalahan dari Celtics adalah kali ketiga Warriors kalah dalam Gim 1 sebuah seri playoff sejak ditangani pelatih kepala Steve Kerr, namun itu juga bisa dianggap menjadi pengalaman pertama bagi roster yang sudah mengalami banyak perubahan.

Baca juga: Kuarter keempat gemilang Warriors saat bekuk Grizzlies di mata Curry

Terlebih lagi ada beberapa pemain seperti Andrew Wiggins dan Jordan Poole yang menjalani debut Final NBA mereka, di antara nama-nama yang lebih berpengalaman seperti Klay Thompson, Draymond Green, dan tentunya Curry sendiri.

"Banyak hal menjadi yang pertama bagi beberapa orang di tim ini. Tapi tentu ada alasan kami mencapai Final NBA, yakni karena kami selalu menemukan cara mengatasi keadaan. Dan jika kami ingin tetap menjaga peluang di seri ini, kami harus menemukan cara itu lagi," kata Curry.

Warriors menandai kembalinya mereka ke fase playoff setelah dua musim absen dengan mencapai final NBA, yang sebelumnya sempat mereka jejaki enam tahun beruntun medio 2015-2019.

Dengan trio utama Curry, Thompson, dan Green semuanya sudah berusia di atas kepala tiga, boleh jadi ini akan menjadi kesempatan terakhir bagi Warriors merestorasi dinasti mereka.

Atau, dengan kehadiran nama-nama yang relatif lebih muda seperti Wiggins dan Poole diikuti Kevon Looney, Jonathan Kuminga, dan James Wiseman, justru ini adalah pertanda dimulainya era baru bagi Warriors.

Semuanya tergantung bagaimana Warriors merespon kekalahan di Gim 1 itu dan berusaha menyamakan ketertinggalan 0-1 dari Celtics yang saat ini dirasakan.

Baca juga: Celtics curi Gim 1 dari Warriors lewat momentum kuarter keempat
Baca juga: Warriors kalah tapi Klay Thompson geser rekor LeBron James

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2022