memberikan sumbangsih dalam melestarikan serta mengenalkan kekayaan seni budaya bangsa
Jakarta (ANTARA) - Usai latihan akhir yang dilakukan seluruh seniman dan artis penampil "Pergelaran Sabang Merauke-Premiere with Live Performance" pada Rabu (25/5) 2022, akhirnya pentas seni budaya itu bisa dilaksanakan.

Meski masih dalam suasana pandemi COVID-19, pementasan yang melibatkan ratusan seniman ternama Tanah Air ini diselenggarakan selama tiga hari, pada 3-5 Juni 2022, di Djakarta Theater, Jakarta Pusat.

Pementasan itu melibatkan lima penyanyi nasional, yakni Kikan Namara, eks vokalis Band Cokelat, finalis Indonesian Idol X, Mirabeth Sonia Christine Tambunan, Taufan Purbo dan Alsant Nababan bersama 46 musisi tradisional dan modern, serta 135 penari profesional.

Menurut Vice President Marketing & Sales iForte -- penggagas pergelaran -- Silvi Liswanda, pementasan "Pergelaran Sabang Merauke-Premiere With Live Performance" di Djakarta Theater itu, sesungguhnya merupakan rangkaian dan kelanjutan acara dari serupa yang lebih dulu diselenggarakan di Pelataran Candi Prambanan, Yogyakarta, pada 26 Maret 2022.

Dalam satu kesempatan, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim mengaku optimistis sektor seni-budaya segera bangkit.

Keyakinan itu karena para seniman dan budayawan di berbagai daerah di Tanah Air telah diberikan vaksinasi COVID-19 guna memberikan rasa aman kepada pelaku seni dan budaya untuk meningkatkan kreatifitas budayanya di masa pandemi.

"Saat saya berdiskusi dengan pelaku seni dan budaya, banyak yang mengaku merasa sangat lega dan lebih nyaman melakukan aktivitas budayanya dengan tetap menjalankan protokol kesehatan," katanya.

Baca juga: Pembukaan Pesidensi G20 tampilkan pagelaran seni dan budaya nusantara

Mendikbudristek menambahkan selain berbagai macam bentuk bantuan, baik bantuan finansial, bantuan proyek maupun bantuan vaksinasi bagi para seniman dan budayawan, pihaknya juga merancang beberapa rencana untuk memastikan kehadiran dari pemerintah untuk menyediakan platform-platform pendukung berkarya dan membantu mendistribusikan, memasarkan hasil karya seniman-seniman Indonesia.

Sedangkan Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid menambahkan vaksinasi kepada pada seniman dan budayawan adalah hal sangat penting.

Seniman dan budayawan, kata dia, berdiri di garis depan pemajuan kebudayaan.

"Vaksinasi adalah upaya memberikan pelindungan agar dapat menjalankan tugas dan kegiatan dengan baik. Sehingga mereka dapat menjalankan tugas dan kegiatan memajukan kebudayaan itu dengan baik," katanya.
Para artis penampil usai pentas "Pergelaran Sabang Merauke-Premiere with Live Performance" di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Kamis (3/6/2022) malam. FOTO ANTARA/HO-IForte/MegaPro


Pelestarian dan penghargaan

Republik Indonesia merupakan negara yang memiliki ribuan suku dan bahasa yang berbeda-beda, yang tersebar di lebih dari 17 ribu pulau dari Sabang (Aceh) hingga Merauke (Papua).

Dengan luas geografis mencapai 1.811.570 km2, Indonesia juga memiliki kekayaan seni dan budaya yang begitu luas dan luhur.

Beragam khazanah tersebut, mulai dari musik, lagu, tarian, busana adat, hingga aneka warisan budaya tak benda, merupakan kekayaan bangsa yang tak ternilai harganya.

"Sebagai wujud penghargaan sekaligus upaya dalam melestarikan kekayaan bangsa tersebut, kami menggagas pementasan seni pertunjukan 'Pergelaran Sabang Merauke-Premiere with Live Performance' ini," kata Silvi Liswanda.

Selain pementasan Pergelaran Sabang-Merauke, para pengunjung juga bisa menyelami bermacam keindahan budaya Nusantara melalui cultural fair yang berlangsung di luar area pertunjukan.

Kegiatan pendukung lainnya, yakni festival usaha kecil menengah (UKM) pilihan untuk membangkitkan semangat kebanggaan terhadap produk anak bangsa.

Festival UKM ini melibatkan berbagai UKM lokal binaan BCA , UKM yang mewakili program iFortepreneur dan program Digital Business Plan Competititon untuk UKM.

Sedangkan CEO Protelindo Group, Aming Santoso menambahkan bahwa sejalan dengan suasana dan semangat peringatan Hari Kelahiran Pancasila pada 1 Juni, kegiatan tersebut diharapkan membangun sinergi.

"Pergelaran Sabang-Merauke ini kami harapkan dapat turut memberikan sumbangsih dalam melestarikan serta mengenalkan kekayaan seni budaya bangsa kepada seluruh lapisan masyarakat Indonesia," katanya.

Mengusung konsep yang sama namun dengan penyesuaian dan sentuhan baru, pementasan pergelaran itu kembali menyajikan 21 lagu daerah dan satu lagu nasional yang dirangkai secara harmonis.

Sebelum pertunjukan dimulai, para penonton disambut prosesi "Palang Pintu" khas suku Betawi yang merupakan simbolisasi Jakarta sebagai tuan rumah.

Baca juga: SACF 2021 hadirkan pagelaran seni di Surabaya setiap pekan

Karya kolaboratif

Sutradara Pergelaran Sabang-Merauke Rusmedi Agus menyebut bahwa pementasan itu adalah sebuah karya kolaboratif dari para seniman hebat Indonesia dari berbagai elemen mulai dari penyanyi, pemusik, penari, dan sebagainya.

"Semua ini berpadu lewat harmonisasi antara musik etnik, lagu daerah, hingga tari-tarian tradisional yang lengkap dengan busana adatnya," katanya.

Pihaknya berharap pergelaran ini dapat menggugah masyarakat untuk semakin mencintai seni dan budaya bangsa Indonesia.

Rusmedi menjelaskan di lini koreografi, sejumlah sosok penata tari tradisional dan modern yang terlibat antara lain Sandidhea Cahyo Narpati, Pulung Jati, Dian Bokir, dan Rizky Dafin.

Sementara itu eks vokalis Band Cokelat Kikan Namara didapuk sebagai music director sekaligus lead vocal bersama para penyanyi ternama lainnya seperti Mirabeth Sonia, Christine Tambunan, Taufan Purbo dan Alsant Nababan.

Nuansa etnik kedaerahan juga terasa makin kental berkat Kidung & Team di bagian penata musik tradisional serta dukungan dari Ava Victoria & Team Orchestra.

Mengemban tugas ganda, Kikan Namara mengaku termotivasi untuk menampilkan karya terbaiknya di Pergelaran Sabang-Merauke itu.

Penyanyi bersuara indah ini bersama rekan-rekannya membawakan rangkaian lagu daerah mulai dari "Bungong Jeumpa" dari Aceh hingga "Yamko Rambe Yamko" dari Papua.

Kikan menyatakan pergelaran ini memiliki konsep yang sangat unik dan berbeda dari yang pernah dijalani dalam seni pertunjukan.

"Kami berupaya menampilkan berbagai elemen kesenian dari seluruh Indonesia sebagai satu kesatuan yang tidak hanya menghibur, namun juga kami harapkan dapat menimbulkan rasa bangga terhadap budaya bangsa," katanya.

Meski belum secara formal ada pernyataan resmi dari pihak berwenang secara global bahwa pandemi COVID-19 sudah berakhir, namun dengan kesiapan dan antisipasi yang sudah dilakukan pemerintah, aktivitas seni budaya sudah mulai menggeliat.

Usai Pergelaran Sabang-Merauke, yang menampilkan pentas seni-budaya dengan pertunjukan terbuka, agaknya segera disusulkan dengan pergelaran lainnya sehingga aktivitas kebudayaan benar-benar menuju normal kembali.

Baca juga: Menparekraf dukung penuh pagelaran seni budaya F8 Makassar

Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022