Jakarta (ANTARA) - Kepala Eksekutif Tesla Elon Musk mengatakan pada Sabtu (4/6) waktu setempat bahwa total jumlah karyawan untuk membuat kendaraan listrik akan meningkat selama 12 bulan ke depan, tetapi jumlah staf yang digaji harus sedikit berubah.

Hal tersebut menandai penarikan kembali pernyataan Musk pada dua hari sebelumnya yang mengatakan perlunya pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan Tesla sebesar 10 persen.

“Total jumlah karyawan akan meningkat, tetapi karyawan yang digaji harus cukup datar,” cuit Musk di Twitter dalam balasan ke akun yang tidak terverifikasi yang membuat “prediksi” bahwa jumlah karyawan Tesla akan meningkat selama 12 bulan ke depan.

Dikutip dari Reuters, Senin, sebelumnya Musk mengatakan dirinya memiliki "perasaan yang sangat buruk" tentang ekonomi Amerika Serikat dan perlu mengurangi pekerja sekitar 10 persen. Hal itu ia sampaikan dalam surat elektronik (email) kepada eksekutif Tesla pada Kamis (2/6).

Dalam surel lain kepada karyawan pada Jumat (3/6), sebelumnya Musk mengatakan Tesla akan mengurangi jumlah pegawai yang digaji sebesar 10 persen dengan alasan karena "kelebihan staf di banyak bidang", tapi “jumlah pegawai per jam akan meningkat”. Pada Jumat, saham Tesla kemudian merosot 9,2 persen karena berita tersebut.

Menurut pengajuan peraturan Tesla AS, perusahaan dan anak perusahaannya memiliki hampir 100.000 karyawan pada akhir 2021.

Musk juga dalam surel kepada karyawan Tesla pada Rabu (1/6) mengeluarkan ultimatum untuk kembali bekerja dari kantor minimal 40 jam seminggu. Jika kurang dari ketentuan, maka akan dianggap sebagai pengunduran diri.


Baca juga: Elon Musk akan pecat 10 persen pegawai Tesla

Baca juga: Tesla tidak akan bangun pabrik di India kecuali bisa impor lebih dulu

Baca juga: Baik buruk akuisisi Twitter oleh Elon Musk

Pewarta:
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022