Bogor (ANTARA) -
Guru Besar Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK)/Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) Tito Karnavian memuji disertasi mahasiswa doktoral Universitas Pertahanan (Unhan) Hasto Kristiyanto tentang teori geopolitik Soekarno sebagai salah satu karya terbaik.

Tito mengatakan hal itu saat menjadi penguji eksternal disertasi Hasto Kristiyanto yang dipaparkan dalam sidang terbuka di Kampus Universitas Pertahanan (Unhan), Sentul, Bogor, Senin.
 
Disertasi Hasto berjudul "Diskursus Pemikiran Geopolitik Soekarno dan Relevansinya terhadap Pertahanan Negara".

Baca juga: Hasto usulkan Kemhan bangun pertahanan berdasarkan geopolitik Soekarno
 
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) ini mengaku sudah beberapa kali menjadi penguji disertasi.
 
"Kami melihat jujur, sudah beberapa kali kami menguji doktoral, dan 415 halaman ini saya baca dari awal sampai akhir, dan saya melihat mohon maaf, tidak bermaksud memuji, ini adalah salah satu disertasi terbaik yang pernah saya baca," kata Tito yang disambut tepuk tangan hadirin yang hadir.
 
Dari sisi aliran konten disertasi, Tito mengaku karya tulis Hasto itu sudah sangat benar. Berhasil merumuskan masalah dan berhasil pula menemukan solusi atau saran atas masalah yang ada.
 
Dari sisi novelty, Tito menilai Hasto berhasil merumuskan Geopolitik Soekarno sebagai "Progresif Geopolitic Coexistence" dengan lima ciri pokok serta tujuh variabel pemikiran.
 
Hasto, lanjut dia, berani maju dengan mengangkat geopolitik Soekarno sebagai sebuah teori, yang dapat menjadi dasar atau pondasi konsep pertahanan negara Indonesia.

"Saya lihat dalam kesimpulan ini, Pak promovendus (Hasto, red) sudah berani untuk menemukan teori baru. Karena berani mengimplementasikan pemikiran Bung Karno untuk konsep pertahanan negara yang berlaku saat ini," kata mantan Kapolri ini.
 
Dan dalam dunia akademik, tambah purnawirawan jenderal bintang empat ini, nilainya kalau menemukan teori baru, itu kalo di British System namanya "graduated with first class owner", dalam bahasa Indonesia disebut dengan Summa Cum Laude.

Baca juga: Hasto: Pemikiran geopolitik Soekarno pengaruhi pembebasan Irian Barat
 
Baginya, Hasto menguasai metode yang dipaparkannya dalam karya disertasinya.
 
"Ini menunjukkan Pak Hasto bukan doktor kaleng kaleng, saya kira begitu," kata Tito.
 
Hasto pun akhirnya resmi menyandang gelar doktor setelah lulus usai menjalani Sidang Promosi Terbuka Unhan dengan predikat summa cum laude.

Keputusan itu dibacakan oleh Pimpinan Sidang Promosi Terbuka Doktoral Mayjen TNI Joni Widjayanto.
 
Hasto Kristiyanto merupakan Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDI Perjuangan.
 
"Setelah mendengarkan keterangan dan pertimbangan dewan penguji, serta nilai yang telah diberikan, saya membacakan hasil Sidang Promosi Terbuka dan Sidang Yudisium Program Doktor Universitas Pertahanan RI. Nama Doktor Insinyur Hasto Kristiyanto MM dengan Predikat Summa Cum Laude,” kata Joni.
 
Dengan demikian Saudara Hasto Kristiyanto berhak menyandang gelar Doktor Bidang Ilmu Pertahanan RI yang ke-19, ujarnya.

Baca juga: Hasto raih gelar doktor dengan predikat summa cum laude
Baca juga: Megawati jadi penguji sidang promosi doktor Hasto Kristiyanto

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2022