Jakarta (ANTARA) - Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Artati Widiarti mengajak masyarakat untuk tidak menyepelekan komoditas ikan lele untuk dikonsumsi karena memiliki banyak manfaat.

"Harganya (ikan lele) murah tapi tinggi gizi, jadi tidak perlu gengsi makan lele karena ini ikan yang menyehatkan," kata Artati Widiarti dalam rilis di Jakarta, Selasa.

Ia memaparkan, komoditas air tawar ini memiliki gizi yang tinggi dan bermanfaat untuk kelancaran peredaran darah, sistem integumen (kulit, rambut, kuku), sistem reproduksi, sistem syaraf dan otak, kekuatan tulang, sistem ekskresi (karena keseimbangan asam dan basa) serta kekebalan tubuh.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, dalam 100 gram ikan lele mengandung protein (18 gr), lemak (2,9 gr), Natrium (50 mg), Vit. B12 (121 persen dari Nilai Harian), Selenium (26 persen dari Nilai Harian), Fosfor (24 persen dari Nilai Harian), dan Tiamin (15 persen dari Nilai Harian).

Artati mengungkapkan masyarakat di Jawa Timur, khususnya Mojokerto dan Madiun, memiliki preferensi yang tinggi dalam mengonsumsi ikan lele.

Hasilnya, Kota Mojokerto sudah berhasil menurunkan angka stunting menjadi sebesar 6,9 persen berdasarkan hasil riset kesehatan daerah 2021. Sama halnya Madiun yang berhasil menurunkan angka stunting menjadi sebesar 12,4 persen.

"Dalam rangka menjaga tren ini, kita ingatkan dan terus mengajak masyarakat untuk bangga mengonsumsi ikan lele," papar Artati.

Senada, Direktur Pengolahan dan Bina Mutu Ditjen PDSPKP Widya Rusyanto mengungkapkan bahwa KKP melalui Gemarikan membagikan 1.000 paket ikan olahan lele di dua wilayah tersebut beberapa waktu lalu.

Produk-produk tersebut, ujar dia, berasal dari UMKM setempat guna menumbuhkan minat masyarakat terhadap olahan ikan lele sekaligus mengedukasi bahwa menikmati ikan lele tidak harus dilakukan dengan cara konvensional seperti menggoreng atau dibakar.

"Ada banyak produk olahan lele. Melalui Gemarikan, kami ingin menunjukkan ragam produk tersebut. Bahkan lele sekarang sudah bisa dijadikan camilan," terang Rusyanto.

Rusyanto berharap, dengan menikmati olahan lele, masyarakat semakin bangga dengan UMKM lokal sehingga begitu roda ekonomi masyarakat perikanan tetap berputar dan anak-anak semakin doyan makan ikan.

Sebagai informasi, sepanjang April sampai Mei 2022, KKP membagikan total 15.000 paket Gemarikan telah dibagikan ke 28 kabupaten/kota di 16 provinsi. Gemarikan sendiri merupakan kampanye berkelanjutan untuk mengajak masyarakat makan ikan sekaligus #BanggaBuatanIndonesia.

Baca juga: KKP implementasi program Kampung Lele di Kabupaten Boyolali Jateng

Baca juga: Startup akuakultur bantu pembudidaya ikan raih untung tiga kali lipat

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022