Batang (ANTARA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan akan menghadiri pertemuan dengan 10 ribu petani dalam rangkaian acara syukuran hasil bumi di Desa Tumbrep, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Rabu (8/6).

Ketua Umum Gerakan Masyarakat Perhutanan Sosial (Gema) Siti Fikriyah di Batang, Selasa, mengatakan bahwa dalam acara syukuran tersebut akan dilakukan kirab hasil bumi yang disertai pertunjukan seni tradisional.

"Acara ini adalah untuk menyampaikan rasa syukur kami kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan berkah-Nya, serta berterima kasih kepada Bapak Presiden Jokowi terhadap beberapa kebijakan yang benar-benar menyentuh para petani dan masyarakat yang tinggal di dalam dan sekitar hutan," katanya.

Ikut hadir dalam acara syukuran itu antara lain para petani perhutanan sosial dari Jawa Tengah, beberapa perwakilan dari Jawa Timur dan Jawa Barat, masyarakat yang bertempat tinggal di permukiman dalam kawasan hutan, serta perwakilan petani reforma agraria.

Siti Fikriyah mengatakan sejumlah kebijakan Presiden dalam membela petani hutan antara lain kebijakan kawasan hutan dengan pengelolaan khusus (KHPK), perhutanan sosial, penyelesaian penguasaan tanah dalam kawasan hutan utamanya permukiman di dalam kawasan hutan.

Kebijakan penyelesaian permukiman pada kawasan hutan, kata dia, juga turut menjadi angin segar karena mencapai sekitar 1.023 titik yang tersebar di 27 kabupaten/kota dan 268 desa di Jawa.

"Kami sudah menyelesaikan dan menerima beberapa sertifikat seperti di Malang , Nganjuk, dan Batu, Jawa Timur. Adapun untuk di Kabupaten Batang sudah terbit delapan surat keputusan perhutanan sosial yang luas lahannya mencapai sekitar 1.000 hektare," katanya.

Adapun untuk luas lahan yang sudah digarap para petani di Jawa Tengah, kata dia, sudah mencapai sekitar 10 ribuan hektare.

Ia mengatakan pihaknya akan memamerkan hasil bumi seperti pisang, nanas, carica, mangga, dan terong belanda serta tarian tradisional yang dibawakan oleh petani saat Presiden Jokowi hadir di Omah Tani Desa Tumbrep, Kecamatan Bandar.

"Perhutanan sosial ini memberi berkah dan membuat para petani dapat merasa ayem bisa menggarap hutan, bisa panen. Oleh karena itu, melalui kegiatan syukuran bersama Presiden merupakan kebahagiaan tersendiri bagi para petani," katanya.

Baca juga: Kawasan perhutanan sosial di Karawang menjadi tempat buang limbah B3

Baca juga: KTH di Tanah Laut kelola hutan lestari untuk pulihkan lingkungan

Pewarta: Kutnadi
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022