Manado (ANTARA News) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Marie Elka Pangestu mengatakan Sulawesi Utara beda dengan beberapa tempat kunjungan wisata lainnya di Indonesia.

"Sulawesi Utara beda. Karena umumnya mereka (menteri-menteri pariwisata ASEAN) tahu Bali dan Jogja," kata menteri usai menandatangani MoU ASEAN dengan India Tourism Coooperation, di Grand Kawanua Conventuion Center, Manado, Kamis.

Menteri mengatakan, dilaksanakannya ASEAN Tourism Forum (ATF) 2012 di Manado, Sulawesi Utara mempunyai dua target yaitu melihat keanekaragaman Indonesia serta mendorong dijadikan tempat Meeting, Incentive, Convention and Exhibition (MICE).

"Kenapa dipilih Manado karena saya yakin semua menteri pariwisata ASEAN baru pertama kali datang ke Manado. Manado sudah layak menggelar MICE selain itu mereka yang datang bisa `diving` atau specific tourism lainnya," katanya.

Menteri menambahkan, dalam ATF ini tidak spesifik membahas mengenai ekonomi kreatif meskipun secara alamiah ekonomi kreatif adalah bagian dari pariwisata..

"Namun dalam beberapa pembicaraan bilateral dengan menteri-menteri pariwisata ASEAN saya mengusulkan perlu meng-update lagi MoU bilateral masing-masing negara serta memasukkan ekonomi kreatif di dalamnya," katanya.

Menteri mengatakan, maju pesatnya industri pariwisata harus diiringi dengan mendorong kualitas produk-produk wisata melalui beragam inovasi.

"Ke depan akan ada forum yang membahas ekonomi kreatif. Di Thailand tahun 2009 sudah ada forum untuk ASEAN yang membahas ekonomi kreatif," katanya.

Karena itu harap menteri, dia akan meminta pejabat terkait untuk memerluas cakupan industri kreatif yaitu menjalin bekerjasama dengan India dan Thailand yang lebih maju dari sisi film, musik serta kerajinan tangannya.

"Kita juga banyak belajar dengan Korea yang maju dari industri film dan musiknya termasuk belajar dari sisi kebijakannya," katanya.

Penandatanganan MoU ASEAN dengan India Tourism Coooperation dihadiri langsung menteri-menteri pariwisata ASEAN serta mitra dialog dari negara Korea, Jepang, India dan China. (ANT)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2012