patogen menjadi resisten kemudian mempengaruhi kesehatan manusia
Jakarta (ANTARA) -
Australia Indonesia Health Security Partnership (AIHSP) menilai bahwa konsep One Health penting untuk mengatasi ancaman resistensi antimikroba di bidang pangan.
 
"One health tidak hanya penting untuk mencegah pandemi, tetapi juga penting untuk mencegah masalah lainnya, misalnya di bidang keamanan pangan," ujar Team Leader AIHSP, John Leigh dalam konferensi pers di sela agenda Health Working Group ke-dua G20 di Lombok, NTB, Rabu.
 
Ia mengatakan, penggunaan antibiotik secara tidak hati-hati baik pada kesehatan manusia maupun pertanian dapat memicu resistensi antimikroba, yang sering disebut juga sebagai pandemi tersembunyi atau silent pandemic.
 
"Resistensi antimikroba di mana antibiotik digunakan secara luas di bidang pertanian dan kemudian patogen menjadi resisten dan kemudian mempengaruhi kesehatan manusia," paparnya.

Baca juga: Satgas: Pandemi COVID-19 turunkan produktivitas global 3 T dolar AS

Baca juga: Konsep One Health butuh kerja sama ilmuwan dari berbagai disiplin ilmu

 
Oleh karena itu, lanjut dia, dunia perlu menggabungkan pendekatan lintas sektor seperti pertanian dan kesehatan manusia untuk mencegah apa yang disebut sebagai sebagai silent pandemic itu.
 
"Kita perlu bergabung, ini sangat penting, One Health adalah satu-satunya cara kita dapat mengatasi beberapa masalah mendesak yang mempengaruhi dunia saat ini, mencegah pandemi berikutnya, mencegah keberadaan antimikroba untuk memastikan bahwa kita memiliki keamanan makanan dan bahkan ketahanan pangan dunia," katanya.
 
John Leigh menekankan bahwa konsep One Health yang mencakup manusia, hewan, tanaman, dan juga lingkungan sangat penting untuk mengatasi ancaman resistensi antimikroba.
 
"Jadi ini bukan hanya tentang pandemi tetapi banyak area penting lainnya di mana sangat penting bagi kita untuk bergabung dalam aktivitas lintas sektor, untuk berkolaborasi, dan ini perlu dimulai," tuturnya.
 

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022