Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga memasarkan produk digital RI ke Korea Selatan, di mana Kementerian Perdagangan kian serius mengembangkan ekonomi digital untuk menembus perdagangan internasional layaknya ekspor barang.

"Saya fokus dua produksi digital pertama kripto dan kedua game online yang digarap anak bangsa," kata Wamendag  lewat keterangannya saat mengunjungi Kedutaan Besar Korea Selatan diterima di Jakarta, Rabu.

Menurutnya, regulator aset kripto berada di bawah Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) dan merupakan komoditas atau aset, bukan alat pembayaran.

Jerry merinci pemain kripto di Indonesia terus bertumbuh sejak 2019 lalu dan saat dilantik sebagai wamendag Oktober 2019 ia  agresif mengembangkan kripto di Indonesia dengan mencari pemain dan membentuk asosiasi.

Kemendag mencatat nilai transaksi aset kripto di Indonesia sebesar Rp64,9 triliun pada 2020 dan tercatat Rp859,4 triliun pada 2021. Adapun pada periode Januari-Februari 2022 tercatat Rp83,8 triliun, dengan pemain rerata usia 21-30 tahun dan jumlahnya 12,7 juta per Februari 2022.

"Ini peningkatan luar biasa. Kondisi ini harus terus didorong supaya kontributif bagi negara, terutama dari sisi pajak," ujar Wamendag. Oleh karena itu Kemendag terus menggodok aturan agar aset kripto masuk bursa.

Adapun bursa kripto akan memiliki fokus pada perlindungan pelaku usaha.  "Ketika bursa sudah ada, hanya aset kripto yang telah memenuhi syarat bisa masuk ke dalamnya," kata Wamendag.

Baca juga: Wamendag tegaskan kripto adalah aset, bukan alat pembayaran

Pihaknya juga fokus dalam industri game online yang terus tumbuh. Ia mencontohkan game online asal Bandung bisa diekspor ke luar negeri sama halnya seperti barang.

"Bayangkan jika satu fitur dalam satu gim harganya Rp10.000. Jika ada 100 atau bahkan 500 juta yang download dengan beli, maka dikali Rp10.000, jumlahnya sangat besar dan potensial jadi pemasukan baru," ujarnya.

Karena itu pihaknya meminta dukungan Dubes Korea Selatan agar produk game bisa menjadi salah satu unggulan.  "Ini jadi unggulan juga untuk pasar ekspor," paparnya.

Duta Besar Indonesia untuk Korea Selatan Gandi Sulistiyanto mengaku senang dan menyambut baik kunjungan kerja Wamendag di Seoul dan Busan.

"Saya tidak mau terkotak dalam usaha untuk memajukan ekonomi secara holistik. Sebagai duta besar tentunya akan mendukung langkah pemerintah," katanya.

Dia menyebut saat ini di Korea Selatan  sudah memiliki fungsi ekonomi baru yakni ekonomi digital dan startup. Dubes Gandi optimistis kunjungan wamendag akan semakin meningkatkan kinerja perdagangan Indonesia ke Korea.

Baca juga: Potensi ekspornya besar, Wamendag ajak kembangkan game online

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022