London (ANTARA) - Euro bertahan di dekat titik tertingginya dalam 7,5 tahun terhadap yen Jepang pada Kamis, menjelang keputusan suku bunga Bank Sentral Eropa (ECB) yang sangat penting, dengan pembuat kebijakan diperkirakan akan mengumumkan berakhirnya stimulus moneter multi-tahun bank tersebut.

ECB pasti akan mengakhiri program pembelian aset yang sudah berjalan lama pada akhir bulan ini, dan menjanjikan kenaikan suku bunga untuk Juli, tetapi ukuran dan kecepatan pengetatannya belum pasti.

Federal Reserve AS yang hawkish dan inflasi yang melonjak telah meningkatkan tekanan pada Frankfurt untuk menaikkan suku bunga, dengan pasar memperkirakan lebih dari 135 basis poin kenaikan suku bunga kumulatif pada akhir tahun.

"Jika ECB memutuskan untuk memajukan waktu pengetatan kebijakan, maka kita dapat mengharapkan keuntungan yang lebih besar untuk mata uang tunggal," kata Ricardo Evangelista, analis senior di ActivTrades yang berbasis di London.

Sebaliknya, bank sentral Jepang (BoJ) relatif optimis tentang penurunan yen. Gubernur BoJ Kuroda mengatakan pada Rabu (8/6/2022) bahwa pelemahan yen positif bagi perekonomian selama pergerakannya stabil, sambil menambahkan bahwa kebijakan valas bukan wewenang BoJ.

Euro diperdagangkan pada 142,76 yen, tepat di bawah tertinggi Januari 2015 di 144,25 yen yang dicapai pada Rabu (8/6/2022). Mata uang Jepang telah melemah lebih dari 4,0 persen terhadap euro sejauh bulan ini.

Terhadap dolar AS, yen memperpanjang penurunannya, jatuh ke level terendah baru 20 tahun di 134,56 yen per dolar di awal perdagangan Asia sebelum pulih ke 133,79. Ini tidak jauh dari 135,20 pada 31 Januari 2002, dan terobosan pada level itu akan menjadi yang terendah sejak Oktober 1998.

"Pada dasarnya Anda memiliki ECB yang hawkish versus bank sentral Jepang yang sangat dovish, dan dari situ Anda telah melihat tren yang fantastis dan indah ... Jika Anda mendapatkan sesuatu yang samar-samar hawkish hari ini maka saya pikir euro/yen akan menjadi lebih baik beli lebih lama daripada euro/dolar karena Anda memiliki lebih banyak perbedaan antara bank sentral," kata Matt Simpson, analis pasar senior di City Index di Sydney.

BoJ memungkinkan imbal hasil acuan obligasi 10-tahun Jepang naik ke 0,25 poin persentase dari target 0 persen, dan terakhir di 0,249 persen.

Sebaliknya, imbal hasil obligasi 10-tahun Jerman, patokan untuk kawasan euro, naik ke level tertinggi baru delapan tahun di atas 1,37 persen pada Kamis sebelum keputusan suku bunga ECB dan kesenjangan antara acuan Jerman dan Jepang tumbuh ke titik terlebar dalam sembilan tahun pada Kamis.

Di tempat lain, indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, secara luas stabil di 102,64.

Baca juga: Yen terus melemah, euro stabil karena semua mata fokus pertemuan ECB

Baca juga: Euro naik tipis karena selera risiko meningkat, fokus pertemuan ECB

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022