Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mewakili pemerintah Indonesia menjalin kerja sama dengan Belanda dalam upaya pencegahan terorisme melalui pertemuan konsultasi bilateral di Amsterdam.

"Salah satu inti pertemuan ini adalah pertukaran data dan informasi serta bentuk-bentuk kegiatan kedua negara," kata Kepala BNPT Komisaris Jenderal (Komjen) Polisi Boy Rafli Amar melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.

Pertemuan kedua negara membahas tentang penilaian ancaman terorisme di tingkat nasional, regional, dan global, termasuk prioritas nasional dalam upaya pencegahan dan penanggulangan terorisme.

Selain itu, kata Kepala BNPT, kedua belah pihak juga membahas isu foreign terrorist fighters (FTF), rehabilitasi dan reintegrasi, penanggulangan penyalahgunaan internet oleh kelompok terorisme, serta upaya penanggulangan pendanaan terorisme.

Indonesia dan Belanda, lanjut dia, terus berkomitmen untuk meningkatkan kerja sama, salah satunya melalui pertemuan teknis lanjutan yang bersifat tematik. Ke depan kolaborasi efektif dan komprehensif diharapkan terus terjalin dengan baik.

Sementara itu, delegasi Belanda yang diwakili Deputy National Coordinator for Counterterrorism and Security (NCTV) and Director Cyber Security and State Threats Hester Somsen mengatakan bahwa pertemuan tersebut sebagai langkah penting peningkatan kerja sama kedua negara, khususnya upaya penanggulangan terorisme.

"Belanda mengapresiasi kerja sama penanggulangan terorisme yang sudah terjalin antara kedua negara selama ini," ujarnya.

Pertemuan konsultasi bilateral kedua negara merupakan salah satu bentuk implementasi kerja sama melalui nota kesepahaman kedua belah pihak yang ditandatangani pada tanggal 19 Juli 2017.

Baca juga: BNPT: Pemimpin Khilafatul Muslimin bukan pendiri Ponpes Ngruki

Baca juga: Akademisi: Regulasi melawan penyebaran radikalisme perlu diperkuat

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2022