... di laut, TNI-AL sudah melakukan penyekatan di mana-mana. Tapi senjata itu tidak dari luar, rata-rata itu bekas konflik yang dulu. Tidak datang dari lain-lain...
Jakarta (ANTARA News) - Markas Besar TNI menyatakan serangkaian tindak kekerasan bersenjata api di Provinsi Aceh tidak menggunakan senjata selundupan dari luar Aceh. Ada sinyalemen bahwa sejauh ini aneka kekerasan bersenjata api di sana terkait dengan ekskalasi politik setempat.

Kepala Pusat Penerangan TNI, Laksamana Muda TNI Iskandar Sitompul, di Jakarta, Senin, mengatakan senjata-senjata yang marak di Aceh, merupakan sisa konflik di wilayah tersebut beberapa tahun silam.

Meski begitu, Laksamana Muda Iskandar Sitompul mengatakan tidak menutup kemungkinan ada pula senjata yang diselundupkan dari luar wilayah Aceh, terutama lewat laut.

"Senjata ilegal masih dicari jalan keluarnya. Untuk di laut, TNI-AL sudah melakukan penyekatan di mana-mana. Tapi senjata itu tidak dari luar, rata-rata itu bekas konflik yang dulu. Tidak datang dari lain-lain," ujarnya. Kemungkinan kecil jika senjata ilegal datang dari jalur darat.

Penembakan gelap terjadi beruntun di Aceh sejak akhir Desember 2011 hingga Januari 2012. Penembakan diduga terkait dilangsungkannya pemilukada tingkat provinsi dan 17 kota-kabupaten di Aceh secara serentak pada 16 Februari.

Sementara itu, Kepala Kepolisian Daerah Aceh, Inspektur Jenderal Iskandar Hasan, mengatakan, polisi telah mengidentifikasi nama-nama orang yang diduga terkait dengan sejumlah kasus penembakan di wilayah Aceh. Namun, polisi belum menemukan motif di balik sejumlah kekerasan bersenjata api tersebut.

"Kami telah mengidentifikasi beberapa, namun investigasi masih terus kami lakukan untuk mendapatkan gambaran apa motifnya dan apa kaitannya dengan pilkada," kata Iskandar di Banda Aceh, akhir pekan lalu.

Dalam sebulan terakhir ini, terjadi lima kasus pemberondongan bersenjata yang menewaskan enam warga sipil dan melukai 10 lainnya. Kekerasan bersenjata itu terjadi di Bireuen, Banda Aceh, Aceh Utara, dan Aceh Besar. Kasus terakhir adalah pemberondongan terhadap rumah salah seorang kandidat bupati di Aceh Utara.

Hasan mengaku belum dapat mengungkapkan nama-nama yang telah teridentifikasi itu karena masih dalam penyelidikan. Dia hanya memastikan saat ini yang sudah ditangkap dua orang. (R018)

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2012