Soal IKN terkait dengan hutan yang dinaikkan dari 40 persen jadi 70 persen fungsi hutannya tidak banyak diberitakan.
Kediri (ANTARA) - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Kementerian PPN/Bappenas) ingin agar kampus berperan aktif untuk ikut membangun negeri dengan beragam penelitian dan masukan.

"Kami berharap banyak dengan tantangan strategis di Kediri, baik di kabupaten maupun kota," kata Deputi Bidang Politik, Hukum, Pertahanan, dan Keamanan Bappenas Slamet Soedarsono saat hadir dalam kuliah umum yang digelar Universitas Kadiri di Kediri, Jawa Timur, Kamis.

Slamet Soedarsono lantas menyebutkan tantangannya, antara lain, angka kemiskinan dan pengangguran terbuka. Oleh karena itu, butuh sekelompok tenaga kerja yang memiliki kapasitas teknologi dan ekonomi. Di situlah Universitas Kadiri (Unik) hadir untuk menjawab tantangan.

Bambang yang hadir dalam kuliah umum dengan tema Kebijakan Perencanaan Ibu Kota Nusantara itu mengatakan bahwa Kediri adalah kota yang sedang berkembang, pusat pertumbuhan di eks Keresidenan Kediri. Infrastruktur kelak makin lengkap dengan akan dibangunnya tol Kediri-Tulungagung, termasuk pembangunan bandar udara di Kediri.

"Jadi, nanti ekonomi Kediri sudah dilengkapi fasilitas infrastruktur yang semakin lengkap, ada jalan tol, bandara. Nantinya akan muncul SDM unggul yang akan dilahirkan kampus. Ini pas momentum pembangunan yang lebih akseleratif untuk wilayah ini," kata dia.

Slamet Soedarsono berharap beragam masukan diberikan, baik dari civitas academica maupun dari mahasiswa, sebab masukan itu tentunya bagus menjadi bahan evaluasi.

Selain itu, pihaknya juga berharap mahasiswa juga mendapatkan beragam pencerahan, termasuk kebijakan perencanaan Ibu Kota Nusantara.

Baca juga: Kepala Otorita IKN bahas peluang kerja sama bidang energi Indonesia-AS

Baca juga: Presiden perintahkan pembangunan IKN jaga kelestarian lingkungan hidup


Deputi Bidang Politik, Hukum, Pertahanan, dan Keamanan Bappenas ini ingin mahasiswa mendapatkan pengetahuan utuh tentang sistem sehingga bisa lebih memahami kebijakan.

Ia lantas mencontohkan lingkungan hidup di media sosial dengan kebijakan perencanaan Ibu Kota Nusantara, saat pindah ke ibu kota, di media sosial ramai bahwa di sana akan merusak lingkungan hidup. Di sana adalah paru-paru dunia, adanya bangunan pasti hancur. Padahal, tidak begitu.

Pada hari ini, kata dia, hutan yang bagus adalah 40 persen, sedangkan dengan kepindahan ibu kota yang baru, justru akan dinaikkan hingga 70 persen fungsi hutannya. Namun, 
ini tidak banyak diberitakan.

"Kami ingin teman-teman mahasiswa mendapatkan pengetahuan utuh tentang sistem dan kami jelaskan sepenuhnya, kemudian integratif antar-stakeholder," ujarnya.

Sementara itu, Rektor Universitas Kadiri Djoko Rahardjo mengatakan bahwa pihaknya menghadirkan Deputi Bidang Politik, Hukum, Pertahanan, dan Keamanan Bappenas Slamet Soedarsono sebagai pembicara dalam kuliah umum dalam rangka Wisuda Ke-53 Universitas Kadiri.

Pihaknya juga mengadakan MoU dengan Bappenas dengan berbagai macam dimensi. Kampus juga ingin berkontribusi dalam pembangunan nasional.

Kegiatan ini juga dihadiri jajaran pengurus di Universitas Kadiri serta mahasiswa. Sebelumnya, Unik juga menggelar kuliah tamu menghadirkan narasumber Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurachman secara daring.

Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2022