Jakarta (ANTARA) - Apabila menilik tiga pertandingan pertama Final NBA musim ini, sulit rasanya menyanggah peran besar Stephen Curry sebagai nyawa utama Golden State Warriors.

Di antara seluruh penampil, termasuk para pemain Boston Celtics, Curry adalah sosok yang paling subur dalam tiga gim pertama Final NBA 2022. Secara rata-rata Curry menyumbang 31,3 poin setelah 34 poin pada Gim 1, 29 poin pada Gim 2 dan 31 poin pada Gim 3.

Pada menit-menit akhir Gim 3 kemarin, Curry mengalami cedera dan sempat menepi sejenak sebelum bisa memaksakan diri melanjutkan permainan hingga ditarik oleh pelatih kepala Steve Kerr yang merasa marjin ketertinggalan 14 poin dari Celtics tak akan bisa dikejar Warriors di sisa waktu dua menit.

Baca juga: Abaikan cedera parah, Stephen Curry ngotot mainkan gim keempat

Curry mengklaim bahwa dia baik-baik saja dan tetap bisa melantai untuk Gim 4 yang dimainkan di TD Garden, Massachusetts, Jumat waktu setempat (Sabtu WIB).

Optimisme serupa juga diperlihatkan Warriors, terlebih kondisi Curry tidak memerlukan pemindaian MRI dan sang bintang tetap ambil bagian dalam sesi latihan Kamis (9/6).

"Saya akan bermain. Hanya itu yang saya tahu sekarang," kata Curry dalam jumpa pers terakhir menjelang Gim 4 yang disiarkan kanal YouTube NBA, Jumat.

Meski Curry optismistis, demikian juga Warriors, tetapi tentu rekan-rekan pebasket berusia 34 tahun itu dihadapkan pada tugas besar untuk mengambil peran yang lebih signifikan dalam Gim 4 nanti.

Klay Thompson tentunya jadi nama pertama yang terbersit ketika berbicara sosok selain Curry yang seharusnya bisa memainkan peranan lebih besar menjelang Gim 4.

Apabila di final Wilayah Barat Thompson menghadirkan performa "Game 6 Klay" satu pertandingan lebih cepat, boleh rasanya hal serupa juga terjadi dua gim lebih awal di Final NBA.

Gim 3 kemarin menjadi pertanda bahwa Thompson sudah mulai memperlihatkan perkembangan positif dengan mengemas 25 poin untuk memperbaiki rata-rata kontribusinya sepanjang Final NBA menjadi 17 poin.

Pada Gim 3 Thompson juga jauh lebih agresif dalam melepaskan tembakan dibandingkan Gim 1, tapi akurasi dan tingkat konversinya membaik dibandingkan Gim 2.

Jordan Poole yang mencuri perhatian lewat tembakan buzzer-beater pada kuarter ketiga Gim 2 juga tentunya diharapkan bisa berperan lebih signifikan.

Selain Thompson dan Poole, Andrew Wiggins juga mungkin menjadi nama lain yang diharapkan lebih signifikan dalam memasok angka bagi Warriors pada Gim 4 setelah punya rata-rata kontribusi 16,3 poin.

Apabila Thompson dan Poole diharapkan perannya, Wiggins tentu diharapkan bisa membantu Warriors berbicara lebih signifikan di paint area atau area sekitar keranjang yang harus diakui menjadi kunci dalam penentu kemenangan dalam dua gim final sebelumnya.

Oleh karena itu bukan hanya Wiggins, Kevon Looney, yang sempat menorehkan rekor sebagai center Warriors pertama sejak Robert Parish pada 1977, yang membukukan 20 poin dan 10 rebound pada sebuah pertandingan playoff dalam Gim 2 final Wilayah Barat kontra Dallas Mavericks.

Opsi lain yang mungkin bisa menjadi solusi anyar adalah dengan memberi menit bermain lebih bagi forward debutan Jonathan Kuminga yang punya postur menjanjikan dalam pertarungan di paint area.

"Anda tidak bisa mengesampingkan apa pun. Itu adalah sesuatu yang terus kami diskusikan di antara staf pelatih setiap harinya. Apakah kami perlu memasukkan pemain lain ke dalam rotasi? Apakah kami perlu mengubah kombinasi?" kata Kerr.

Siapapun itu nama yang akan muncul mengambil peranan lebih signifikan atau lagi-lagi bertopang kepada Curry, Warriors yang saat ini tertinggal 1-2 dari Celtics jelas akan memperlakukan Gim 4 dengan situasi wajib menang jika tak ingin berada di ujung tanduk saat pulang ke San Francisco untuk Gim 5 nanti.

Baca juga: Dibayangi cedera, Stephen Curry yakin bisa bela Warriors di Gim 4

Halaman selanjutnya: Kecuali Gim 1...

Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2022