Jakarta (ANTARA) - Pimpinan Pusat Aisyiyah mendorong lahirnya guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang berkualitas dengan menyelenggarakan Training of Trainer (ToT) guru PAUD 2022.

“Melalui ToT ini diharapkan akan melahirkan guru PAUD yang berkualitas, memiliki karakter dan inspiratif,” ujar Ketua Majelis Dikdasmen PP Aisyiyah Fitniwilis pada pembukaan ToT guru PAUD Aisyiyah yang diselenggarakan di Jakarta, Jumat.

Baca juga: PP Aisyiyah ajak masyarakat perhatikan kecukupan gizi anak

Dia menambahkan, melalui pelatihan tersebut dapat melahirkan guru yang dapat menginspirasi murid-muridnya, serta bisa menciptakan suasana belajar yang nyaman bagi peserta didik.

“Tentunya harus dilandasi dengan karakter Islami,” kata dia.

Pelaksanaan ToT tersebut diselenggarakan mulai Juni hingga Agustus 2022 dengan jumlah peserta sebanyak 30 orang. Dengan pelatihan tersebut diharapkan dapat melahirkan para pelatih yang andal serta mampu memotivasi peserta pelatihan selanjutnya.

Baca juga: Aisyiyah: Orang tua perlu perhatikan nutrisi anak saat usia emas

Sementara itu, Wakil Ketua Majelis Dikdasmen PP Aisyiyah Dr Chandrawaty mengatakan pendidikan yang berkualitas sangat bergantung pada sumber daya manusia guru yang berkualitas. Kompetensi guru sangat mempengaruhi pembelajaran di kelas.

“Guru PAUD yang andal tidak hanya memiliki kompetensi mengajar yang bagus tetapi juga menginspirasi, berorientasi spiritual dan memiliki kemampuan komunikasi dan literasi,” kata Chandrawaty.

Direktur PAUD Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) Muhammad Hasbi mengatakan guru dan tenaga kependidikan merupakan komponen penting dalam mewujudkan PAUD yang berkualitas.

Baca juga: Didik masyarakat tentang gizi anak, 1.000 kader Aisyiyah diterjunkan

“Guru harus memiliki empat kompetensi untuk sampai pada tujuan ini. Pertama, kompetensi kepribadian atau kemampuan personal yang mencerminkan guru berakhlak mulia dan menjadi teladan. Kedua, kompetensi pedagogik yakni kemampuan guru PAUD dalam pembelajaran dan mengembangkan potensi peserta didik. Ketiga, kompetensi sosial, yakni kemampuan guru bergabung dengan ekosistem yang lain. Keempat, kompetensi mengenai ke-PAUD-an," kata Hasbi.

Pewarta: Indriani
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022