Disertasi ini ... akan menjadi sumbangan literatur yang berharga
Jakarta (ANTARA) -
Dosen Ilmu Hubungan Internasional Universitas Parahyangan Bandung Andreas Hugo Pareira mengusulkan disertasi Hasto Kristiyanto di Universitas Pertahanan dibukukan sebagai sumbangan literatur bagi mahasiswa HI.
 
"Disertasi ini perlu dibukukan, tentunya akan menjadi sumbangan literatur yang berharga bagi para peminat studi hubungan internasional dan kajian strategis untuk memahami studi geopolitik dari perspektif ke-Indonesiaan," kata Andreas Pareira dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.
 
Disertasi Hasto Kristiyanto tentang Pemikiran Geopolitik Bung Karno. Dari ringkasan disertasi tersebut dan paparan dan kemampuan Hasto menjawab pertanyaan para penguji pada saat sidang terbuka pada 6 Juni lalu, Andreas mengatakan hal itu menunjukkan bahwa kualifikasi Hasto pantas memperoleh gelar doktor dengan reputasi nilai terbaik untuk bidang studi Kajian Strategis.

Baca juga: Hasto paparkan disertasi pemikiran geopolitik Bung Karno

Andreas adalah peminat studi hubungan internasional dan sejak 1988 menjadi dosen Jurusan Hubungan Internasional di Universitas Katolik Parahyangan Bandung.
 
Menurut dia, bidang studi HI maupun kajian strategis di perguruan-perguruan tinggi di negeri ini belum mempunyai referensi akademis yang patut dan merupakan asli (original) pemikiran orang Indonesia yang melihat aspek geopolitis strategis dari perspektif Indonesia.
 
Selama ini, lanjut dia, referensi yang tersedia yang digunakan berasal dari ahli dari Eropa atau AS yang membangun teorisasi geopolitik dari perspektif Eropa atau AS.

"Meskipun karya akademis bersifat universal, karya akademis pun tidak terlepas dari perspektif sang pembuat teori dengan kepentingan yang tentu juga sejalan dengan cara pandang teoritis yang menyusun teori tersebut," katanya.
 
Oleh karena itu, disertasi Hasto merupakan upaya untuk memformulasikan secara akademis pemikiran Bung Karno yang melihat geopolitik dari sudut pandang Indonesia dan berlandaskan kepentingan nasional Indonesia pula.
 

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2022