Pada kuartal I-2022, total penempatan dana pada instrumen saham dan reksadana mencapai total Rp306,53 triliun dan berkontribusi sebesar 56,2 persen dari total investasi
Jakarta (ANTARA) - Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menyampaikan bahwa dana kelola investasi sebanyak Rp123,03 triliun ditempatkan di Surat Berharga Negara (SBN).

“Untuk kuartal I-2022 itu sendiri, penempatan investasi pada SBN sebesar Rp123,03 triliun dan ini suatu peningkatan dengan 37,5 persen,” kata Ketua Bidang Regulasi Kepatuhan dan Litigasi AAJI Rudy Kamdani saat konferensi pers di Jakarta, Jumat.

Rudy menyampaikan industri asuransi jiwa berkomitmen untuk turut berkontribusi pada pembangunan Indonesia dengan menempatkan dana kelola pada instrumen yang dapat mendukung pembangunan negara seperti SBN dan juga obligasi serta sukuk dengan total sekitar 29,6 persen dari total dan kelola investasi.

Jumlah penempatan dana investasi di SBN yang juga dapat menjaga stabilitas perekonomian negara tersebut meningkat tiap tahunnya. Dari kuartal I 2020 yang berjumlah Rp77,3 triliun kemudian meningkat menjadi Rp89,48 triliun pada 2021 dan Rp123,03 triliun di 2022.

Rudy menjelaskan bahwa peningkatan tersebut dikarenakan AAJI menunjukkan capaian positif dari sisi investasi. Pada kuartal I-2022, perusahaan anggotanya berhasil mengelola total dana investasi sebesar Rp545,79 triliun atau meningkat sebesar 6,8 persen.

Demikian pula dengan hasil investasi yang mengalami pertumbuhan sebesar 347,9 persen menjadi Rp10,81 triliun. Pertumbuhan kinerja hasil investasi asuransi jiwa sejalan dengan peningkatan IHSG dari 5.985,5 menjadi 7.071,4.

Tak hanya berkontribusi pada investasi pembangunan negara, AAJI juga menempatkan dana investasi pada instrumen saham maupun reksadana sebagai bukti dalam menjalankan peran dalam mendukung dan menjaga stabilitas pasar modal.

“Pada kuartal I-2022, total penempatan dana pada instrumen saham dan reksadana mencapai total Rp306,53 triliun dan berkontribusi sebesar 56,2 persen dari total investasi,” ujarnya.

Kontribusi di pasar modal tersebut sedikit menurun jika dibandingkan periode yang sama pada 2021 yang berjumlah Rp316,68 triliun atau turun 3,2 persen.


Baca juga: Industri asuransi jiwa bayar klaim Rp43,35 triliun pada kuartal I 2022
Baca juga: Pengamat: Literasi asuransi perlu dilakukan bersamaan dengan pemasaran
Baca juga: AAJI luncurkan roadmap dorong perkembangan industri asuransi jiwa


Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022