Jakarta (ANTARA) - Ratusan pemain belia Timika antusiastis mengikuti proses pencarian bakat yang diadakan oleh Papua Football Academy (PFA) yang didukung PT Freeport Indonesia dan berlangsung di Stadion Wania, Timika, Papua, Sabtu.

"Saya tidak menyangka, semangat mereka begitu tinggi untuk ikut. Mereka punya bakat yang bagus dan saya yakin bisa lebih berkembang jika masuk akademi," kata Direktur PFA Wolfgang Pikal dalam pernyataannya di Jakarta, Sabtu.

Pikal tak sendiri, tetapi dibantu tiga pelatih asal Papua, yaitu Ardilles Rumbiak, Ardus Kelly Pepuho, dan Melky Arnesius Papare.

Proses pencarian bakat pemain belia ini pertama kali yang diadakan di Timika sehingga tak heran jika para pemain berusia 13-14 tahun terlihat bersemangat mengikutinya.

Para pemain tidak hanya datang dari kota Timika, tetapi juga dari luar kota seperti dari daerah pesisir pantai dan pegunungan.

Baca juga: Pencarian bakat Papua Football Academy dimulai

"Butuh perjalanan sampai dua setengah jam untuk sampai stadion. Kami harus naik perahu lalu lanjut naik bus dari pelabuhan," kata Mesak Wanggai, guru yang mengantar delapan anak didiknya.

Perjuangan Mesak tidak sia-sia karena empat dari delapan siswanya lolos ke tahapan seleksi selanjutnya.

"Saya menunggu mereka sampai selesai ujian dan berangkat secepatnya untuk bisa ikut seleksi pada sesi sore," kata dia.

Dalam seleksi tersebut, peserta dinilai dari teknik dasar sepak bola dan kemampuan individu pemain. Tim pelatih melihat bagaimana pemahaman mereka terhadap permainan sepak bola secara umum.

Ajang pencarian bakat PFA di Timika akan berlanjut Minggu (12/6), sementara pemain-pemain yang terpilih selanjutnya juga akan menjalani psikotes dan tes kesehatan.

PFA Cari Bakat juga akan mengunjungi Jayapura dan Merauke. Untuk tahun pertama, PFA hanya akan menerima 30 siswa dengan tahun kelahiran yang akan mengikuti pendidikan sepak bola dan diasramakan adalah maksimal 2009.

Baca juga: Papua amankan emas sepak bola CP Peparnas usai menang WO atas Kalsel

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2022