Jakarta (Antara News) - Hal-hal kecil di penjara memang sering memicu rusuh, tapi kejadian di Australia ini sungguh mencengangkan. Masak gara-gara sikat gigi,  orang satu penjara baku hantam?

Tapi itulah yang terjadi di sebuah penjara di Victoria, Australia.

Seperti dikabarkan ABC, Kepala Lembaga Pemasyarakatan di Victoria mengatakan kerusuhan itu dipicu oleh pengenalan sikat gigi baru yang akan digunakan para napi.

Sekelompok 30 narapidana mempersenjatai diri dengan alat-alat berkebun dan peralatan olahraga, lalu mulai membakar beberapa lokasi di dalam penjara Fulham Correction Centre, yang berlokasi dekat Sale, kemarin sore waktu setempat.

Sebelas narapidana memanjat atap penjara dan menolak turun hingga pukul tiga dini hari waktu setempat. Diyakini para napi menggunakan kapsium semprot dan selang bertekanan tinggi.

Kepala LP Bob Hastings mengatakan kejadian tersebut dipicu oleh dicabutnya fasilitas TV berbayar dan pengenalan sikat gigi baru.

Sikat gigi standard yang biasanya digunakan oleh para napi disita karena sering digunakan sebagai senjata.

"Ini soal keamanan belaka, karena sangat disayangkan para napi menggunakan sikat gigi sebagai senjata," ujar Hastings.

Hastings menambahkan, para napi juga menolak seragam baru.  "Kerusakan juga terjadi di atap penjara, akibat dinaiki para napi, tiga lokasi di atap rusak berat," kata Hastings.  "Pos jaga  penjara hancur oleh kebakaran itu."

Beberapa napi yang terlibat telah dipindahkan ke Penjara Barwon dan akan dikenakan biaya.

Serikat buruh yang mewakili petugas penjara menyalahkan sistem yang berlaku di penjara-penjara negara bagian yang memicu kerusuhan tersebut.

Karen Batt dari Pelayanan Masyarakat dan Sektor Serikat Buruh (CPSU), telah meminta pertemuan dengan Menteri Pemasyarakatan Andrew McIntosh untuk mendiskusikan masalah ini.

Batt mengatakan hukum Pemerintah Baillieu di penjara negara bagian telah dilanggar.

"Mereka yang membuat keputusan hukum dan peraturan di negara bagian ini dan mengupahi dengan baik untuk para polisinya," ujar Batt.

Pejabat dari Victoria mengatakan bahwa insiden itu akan menjadi bahan kajian.

MO48

Penerjemah: Jafar M Sidik
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2012