Saat ini pasokan cabai rawit merah turun sekitar 20 - 30 persen karena sumber panen di daerah sentra produksi mulai berkurang.
Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Pangan Nasional / NFA (National Food Agency) Arief Prasetyo Adi mengatakan sebagai upaya stabilisasi harga komoditas pangan, khususnya cabai rawit merah dan bawang merah, Badan Pangan Nasional akan memfasilitasi pendistribusian cabai rawit merah dan bawang merah dari wilayah surplus ke wilayah defisit.

"Saat ini pasokan cabai rawit merah turun sekitar 20 - 30 persen karena sumber panen di daerah sentra produksi mulai berkurang," kata Arief lewat keterangannya diterima di Jakarta, Senin.

Arief menyebutkan, berdasarkan data harian pangan per 10 Juni 2022, harga pangan stabil, mulai dari beras dengan rata - rata nasional Rp10.807 per kg, komoditas daging sapi stabil seperti hari raya Idul fitri dengan rata - rata Rp134.728 per kg, ayam Rp38.421 per kg, telur Rp 28.553 per kg.

Baca juga: Badan Pangan Nasional pastikan daging sapi masih bisa tercukupi

Beberapa komoditas pangan lainnya yang mengalami kenaikan adalah cabai merah keriting dengan rata - rata nasional Rp61.217 per kg, cabai rawit merah Rp78.250 per Kg, dan bawang merah Rp45.122 per kg. Untuk komoditas cabai di harga eceran tembus 95 ribu per kg hingga 100 ribuan per kg.

Sumber cabai rawit merah yang harganya paling murah saat ini ada di Sulawesi Selatan dengan harga di tingkat petani kisaran Rp 50.000 - 55.000 per kg.

Oleh karena itu, Badan Pangan akan memfasilitasi distribusi logistik untuk suplai pasokan cabai dari petani atau Gapoktan asal Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan ke pasar induk di Jakarta dan sekitarnya, antara lain Pasar Induk Kramat Jati, Pasar Induk Tanah Tinggi, Pasar Induk Cibitung.

“Kami targetkan sekitar 100 ton cabai atau 5 - 10 ton per hari akan dikirim ke Jakarta, estimasi pengiriman pekan depan sudah bisa kita lakukan," katanya.

Dengan demikian lanjut Arief, harga cabai rawit merah di tingkat konsumen atau eceran bisa diintervensi menjadi kisaran Rp60 ribu - Rp65 ribu per kg, jauh di bawah harga rata-rata Jakarta saat ini yang mencapai Rp 100 ribu - 120 ribu per kg.

Selain cabai, menurutnya NFA juga akan memfasilitasi distribusi bawang merah dari petani asal Kabupaten Bima dan Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, dengan harga beli di tingkat petani kisaran mulai Rp 30ribu - 36 ribu per kg dan dikirim ke Pasar - pasar Induk di Jabodetabek.

“Bawang merah akan dilakukan suplai pasokan ke Jabodetabek sekitar 500 ton atau 40 ton per hari,”katanya.

Jadi, kata Arief, bawang merah diharapkan akan stabil di eceran Jakarta kisaran Rp40 ribu - Rp45 ribu per kg, yang sebelumnya di kisaran 55 ribu per kg.

Baca juga: Kementan perlu fokus penanganan pascapanen atasi kenaikan harga cabai

Fasilitasi distribusi sebagai upaya stabilisasi harga komoditas cabai dan bawang ini dilaksanakan bersinergi dengan Kementerian Pertanian, Dinas Pertanian dan Dinas Pangan Provinsi dan Kabupaten, serta para pelaku usaha seperti Gapoktan, Asosiasi Bawang Merah Indonesia, Asosiasi Petani Cabai Indobesia, Pedagang Pasar Induk Kramatjati, serta Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) dan Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI).

Kolaborasi BUMN Pangan ID FOOD dan BULOG juga akan turut serta membantu distribusi ketersediaan pasokan sebagai upaya stabilisasi harga pangan.

Selain itu, fasilitasi distribusi pangan juga terus dilakukan Badan Pangan Nasional (NFA) bersama stakeholder terkait, salah satunya kolaborasi dengan BUMN Holding Pangan ID FOOD group dan swasta untuk beberapa komoditas pangan lainnya salah satunya fasilitasi distribusi komoditas jagung.

Hingga 12 Juni 2022 ini telah terdistribusi sebanyak 877 Ton kepada Peternak kecil dan mandiri di Kendal Jawa Tengah dan Blitar Jawa Timur.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2022