cuaca biasanya menjadi faktor meningkatnya kasus demam berdarah
Batang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, telah melakukan 45 kali pengasapan (fogging) di beberapa titik sebagai upaya mencegah penyebaran kasus deman berdarah di daerah itu.

Kepala Dinas Kesehatan Didiet Wisnu Hardanto di Batang, Senin, mengatakan bahwa sejak awal Mei 2022 hingga pekan pertama Juni 2022, pihaknya mencatat 80 kasus deman berdarah, tiga orang di antaranya meninggal dunia.

"Hingga kini, kami telah melakukan 45 kali pengasapan di sejumlah wilayah endemis demam berdarah dan kemungkinan akan terus bertambah karena sudah ada permintaan warga," katanya.

Menurut dia, pada setiap kegiatan pengasapan ini, pihaknya menerjunkan empat petugas yang bekerja selama tiga jam dengan menyasar 150 rumah hingga 200 rumah.

Baca juga: Warga perlu waspada, enam kecamatan di Batang-Jateng endemik demam berdarah
Baca juga: Penanganam DBD juga jadi fokus perhatian Kota Semarang

Kasus demam berdarah, kata dia, hingga Juni 2022 sebanyak 80 kasus atau meningkat dibanding tahun sebelumnya 20 kasus dengan satu orang meninggal dunia.

"Adapun daerah yang dilaporkan menjadi penyebaran kasus demam berdarah biasanya ngeblok artinya di satu lingkup wilayah itu. Saat ini, jumlah terbanyak kasus demam berdarah di wilayah Limpung," katanya.

Ia yang didampingi Staf Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Suwandi mengatakan, meningkatnya kasus demam berdarah ini selain faktor cuaca juga masih kurangnya kesadaran masyarakat terhadap gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).

"Cuaca biasanya menjadi faktor meningkatnya kasus demam berdarah. Akan tetapi dengan adanya pandemi COVID-19 maka kegiatan kebersihan lingkungan berkurang di masyarakat," katanya.

Baca juga: Entolog Kesehatan ingatkan obat dan vaksin DBD belum ada

Pewarta: Kutnadi
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022