Yang jelas, jika situasi disana benar-benar sudah dianggap aman, mereka akan dipulangkan. Pasukan ini kan dibawah kendali operasi Kapolres Sampang.
Pamekasan (ANTARA News) - Polres Pamekasan mengirim 1 peleton pasukan ke lokasi konflik di Desa Karang Gayam, Kecamatan Omben, Sampang, guna mengamankan situasi keamanan yang kembali memanas antara masyarakat setempat dengan kelompok Islam Syiah.

Kasubag Humas Polres Pamekasan Iptu Suyono, Jumat mengatakan, petugas yang dikirim ke lokasi konflik itu untuk membantu tugas-tugas Polres Sampang dan Brimob Polda Jatim yang tiba ke lokasi lebih dahulu.

"Tugas pasukan kita ini hanya membantu saja. Sistem pengamanan di sana kan secara bergantian. Katakanlah sebagai cadangan," kata Suyono.

Menurut dia, sebenarnya kondisi keamanan di Desa Karang Gayam, Kecamatan Omben dan Desa Bluuran, Kecamatan Karangpenang, sejak Kamis (19/1) kemarin sudah berangsur membaik.

Akan tetapi, Polres Sampang tetap meningkatkan kewaspadaan, karena tidak ingin bentrok kedua belah pihak, yakni kelompok Islam Syiah dengan masyarakat disana kembali terjadi.

Suyono mengaku, pihaknya belum mengetahui kapan 1 peleton pasukan dari Polres Pamekasan yang dikirim ke Desa Karang Gayam dan Desa Bluuran itu akan kembali.

"Yang jelas, jika situasi disana benar-benar sudah dianggap aman, mereka akan dipulangkan. Pasukan ini kan dibawah kendali operasi Kapolres Sampang," kata Iptu Suyono.

Konflik bernuansa SARA antara kelompok Islam Syiah dengan kelompok Islam lain yang juga penduduk di dua desa di Sampang itu terjadi pada tanggal 29 Desember 2011.

Akibat insiden itu sebanyak 351 kelompok Islam Syiah terpaksa diungsikan ke GOR Wijaya Kusuman, Sampang.

Pada tanggal 16 Januari kemarin, kelompok Islam Syiah yang mengungsi ini dipulangkan oleh Pemkab Sampang, karena situsi di Desa Karang Gayam dan Desa Bluuran sudah dianggap aman.

Akan tetapi sehari setelah itu, perkampungan kelompok Islam Syiah kembali disatroni massa dan nyaris terjadi perkelahian dengan menggunakan celurit atau carok, karena kelompok minuritas ini bertekat untuk melawan kelompok penyerang.

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2012