Jakarta (ANTARA) - Mantan pemain internasional Australia Robbie Slater percaya playoff Piala Dunia melawan Peru adalah "pertandingan paling penting dalam sejarah belakangan ini" bagi tim Down Under (Australia) yang lagi tampil di bawah form.

Socceroos absen pada putaran final Piala Dunia untuk pertama kalinya sejak 2002 jika kalah dari Peru dalam pertandingan playoff di Qatar pada Senin malam.

Slater mengatakan pendukung sepak bola Australia membutuhkan dorongan setelah apa yang dia sebut musim terburuk dalam sejarah A-League, dan karena negara itu tak memupuk bakat-bakat kelas dunia seperti dulu.

Baca juga: Kans empat negara dapatkan dua tiket terakhir Piala Dunia 2022
Baca juga: Jackson Irvine ingin Australia hargai penggemar yang bangun pagi


"Mari kita hadapi itu (bahwa) sepak bola di Australia berada pada pasang surut yang sangat rendah," tulis Slater, yang menjuarai Liga Premier Inggris bersama Blackburn Rovers pada 1995, dalam sebuah kolom untuk News Corp.

"... ini masa yang sangat mengkhawatirkan bagi sepak bola negara ini. Itulah mengapa sangat penting bagi kita untuk lolos putaran final Piala Dunia yang kelima berturut-turut."

"Ini akan menggairahkan suasana hati penggemar sepak bola ang banyak dari mereka saat ini berharap lolos ke setiap Piala Dunia."

Slater 44 kali mewakili Australia tetapi tidak pernah bermain dalam Piala Dunia karena negara itu gagal lolos ke tujuh turnamen berturut-turut dari penampilan pertama mereka pada 1974 hingga 2006.

Mantan gelandang itu mengaku bisa memahami, tetapi tidak setuju dengan pandangan bahwa kegagalan masuk putaran final Piala Dunia mungkin memacu Football Australia dalam mengatasi masalah pengembangan pemain.

"Lebih baik kita ada di sana ketimbang tidak ada di sana," tambah dia seperti dikutip Reuters. "Ini pesta sepak bola terbesar di dunia, dan kami ingin menjadi bagian dari perayaan itu."

Baca juga: Australia jaga peluang ke Qatar 2022 setelah singkirkan UEA
Baca juga: Woods tegaskan playoff Piala Dunia lebih dari kerja satu orang


 

Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2022