Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Direktorat Jendral Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmidzi mengatakan peningkatan kasus COVID-19 kali ini merupakan suatu hal yang wajar.

Dalam gelar wicara "Tangkal Virus yang Bermutasi dengan Vaksin Booster," diikuti secara daring di Jakarta, Senin, Nadia mengatakan pada umumnya dalam 3-4 minggu setelah mobilisasi besar, menyumbang peningkatan kasus.

Dari pengamatan setelah 27 hari, menurut Nadia memang terjadi tren peningkatan kasus COVID, namun masih terbilang rendah antara 1,4- 1,5 persen.

Baca juga: Kenaikan kasus di tengah pandemi wajar selama terkendali

Kedua, dari sisa jumlah yang terlihat seperti meningkat itu tidak menimbulkan klaster atau perluasan yang secara luas.

"Jadi melihat angka tersebut ditambah nilai bahwa peningkatan kasus tadi itu adalah suatu hal yang wajar, tapi masih dalam batas wajar, dan ini tentunya masih dalam jumlah yang rendah dan tidak mengganggu terhadap upaya untuk menuju kita ke arah endemi," ujar Nadia.

Menurut Nadia, pandemi COVID-19 yang terkendali ini, dengan adanya jumlah kasus yang sedikit meningkat, sebenarnya merupakan dinamika penularan. Hal ini masih dalam koridor yang sama, bahwa pandemi masih terkendali.

"Kita bisa lihat dari angka laju penularan empat minggu ini penularan cenderung berada di angka 1, bahkan kurang dari 0,96. Jadi pandemi masih dalam kondisi terkendali," ujar dia.

Baca juga: Epidemiolog sebut BA.4 dan BA.5 punya peluang picu gelombang lanjutan
Baca juga: Kemenkes minta masyarakat waspada BA.4 dan BA.5 karena masih pandemi

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022