Jakarta (ANTARA) - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyoroti peran penting industri untuk menjadi offtaker atau pembeli dari bahan baku sampah yang telah dikumpulkan oleh masyarakat di bank-bank sampah yang berada di berbagai penjuru Indonesia.

"Setelah dibawa ke bank sampah kita membutuhkan offtaker. Ada yang membeli sampah-sampah itu," kata Dirjen Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3) KLHK Rosa Vivien Ratnawati dalam pembukaan Festival Peduli Sampah Nasional 2022 di Jakarta, Selasa.

Vivien mengatakan sektor industri memiliki peran menjadi offtaker dari berbagai bahan baku yang telah terkumpul di bank sampah, yang mencapai hampir 12.000 bank sampah di seluruh Indonesia.

Baca juga: Bank Indonesia Papua harap penggunaan bank sampah diimplementasikan

Meski telah tersebar di berbagai penjuru Tanah Air, tapi masih terdapat isu keberadaan offtaker untuk mengambil sampah terpilah di bank-bank sampah tersebut.

Dia memberi contoh bagaimana sampah terpilah yang berada di Papua harus dibawa ke Surabaya, Jawa Timur yang menimbulkan biaya ekstra untuk pengangkutan antarpulau tersebut.

"Oleh karena itu saya juga berharap kita bekerjasama dengan Kementerian Perindustrian untuk membangun daur-daur ulang yang ada di daerah-daerah untuk bisa membeli sampah-sampah tersebut," katanya.

Dalam kesempatan tersebut dia juga menyampaikan kepada pemerintah daerah bahwa KLHK dapat membantu bank sampah yang tidak aktif di wilayahnya.

"Bisa membantu untuk mencarikan offtaker dari bank-bank sampah yang tidak punya pembeli sampahnya. Itu adalah elemen hulu hilir yang harus kita perhatikan, kita bangun bank sampah tapi kalau tidak ada offtaker maka bank sampah itu tidak akan bisa berjalan dengan baik," kata Dirjen PSLB3 KLHK Vivien.

Baca juga: Mensos Risma akan bangun bank sampah di pulau penyangga

Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022