Jakarta (ANTARA) - Dua ganda campuran Pelatnas PBSI Cipayung yakni Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari dan Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati langsung gugur di babak pertama Indonesia Open 2022 yang berlangsung di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa.

Rinov/Pitha yang tampil lebih dulu, tersingkir di tangan pasangan Korea Selatan, Seo Seung Jae/Chae Yu Jung dua gim langsung dengan skor 19-21, 11-21.

"Kami sudah mengeluarkan semua kemampuan kami. Kami mengakui lawan bermain sangat baik dan kami gagal mempertahankan pola permainan di gim pertama, lawan pun bisa mengembangkan permainan," ungkap Pitha melalui keterangan tertulis PP PBSI.

Meski sudah bermain maksimal, namun kondisi Rinov yang belum fit sepenuhnya mempengaruhi kekalahan mereka yang tercatat dalam pertandingan berdurasi 37 menit.

Baca juga: Ganda campuran nomor satu dunia gugur di babak pertama Indonesia Open
Baca juga: Anthony Ginting lewati babak pertama Indonesia Open 2022


Melihat hasil hari ini, Rinov juga akan melakukan banyak evaluasi selepas meraih hasil buruk di kandang sendiri.

Setelah keluarnya Praveen Jordan/Mentari Daeva Oktavianti dari Pelatnas Cipayung, pasangan Rinov/Pitha menjadi tumpuan dengan memiliki peringkat yang lebih tinggi ketimbang yang lain.

"Saya sendiri tidak terbebani, semua kembali lagi ke individu masing-masing. Harus introspeksi diri lagi, dan latihan lebih keras lagi," Rinov menyebutkan.

Dengan kekalahan ini, ganda campuran peringkat ke-19 harus mengubur impiannya tampil di babak 16 besar turnamen BWF level super 1000 di Istora.

Kekalahan yang diderita Rinov/Pitha diikuti oleh ganda campuran Indonesia lainnya, yaitu Rehan/Lisa yang dikalahkan pasangan asal Jerman, Mark Lamsfuss/Isabel Lohau melalui rubber game 13-21, 21-16, 17-21.

Baca juga: Ganda Malaysia emosional usai kalahkan pasangan nomor satu dunia
Baca juga: Cedera belum pulih, Carolina Marin tak berekspektasi di Indonesia Open
Baca juga: Jadwal Indonesia Open 2022: Ada aksi Minions dan Anthony Ginting

Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2022