Jakarta (ANTARA) - Institute for Development of Economics and Finance (Indef) memperkirakan rencana PT Bank Syariah Indonesia (BSI) mengakuisisi Unit Usaha Syariah (UUS) PT Bank Tabungan Negara (BTN) dapat mendorong penetrasi Kredit Pemilikan Rumah (KPR) syariah di Indonesia lebih dalam.

Adapun permodalan kuat milik BSI dan keahlian khusus UUS BTN akan meningkatkan akses pembelian rumah dengan skema KPR syariah.

“Memang (dalam waktu dekat) tidak akan seperti induknya BTN Syariah, tetapi mungkin pangsa pasar KPR syariah bisa naik satu persen hingga dua persen tidak lama pasca akuisisi,” kata Peneliti Indef Nailul Huda dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa.

Bagi BSI sendiri, lanjut dia, mengakuisisi UUS BTN merupakan langkah strategis untuk mencapai target masuk dalam daftar 10 bank syariah terbesar di dunia. Aksi korporasi ini berpotensi mendorong aset calon Bank BUMN Syariah pertama di Indonesia itu menjadi lebih dari Rp300 triliun.

Dengan demikian di dalam negeri, BSI akan menjadi bank terbesar keenam dari segi aset dan menyalip PT CIMB Niaga Tbk.

Selain mendorong KPR syariah, menurut Nailul, konsolidasi UUS BTN ke BSI juga akan mendorong penyaluran KPR bersubsidi. Mengutip data Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) per Mei 2022, penyaluran KPR bersubsidi didominasi oleh BTN, yakni sebesar 56,09 persen.

Selanjutnya diikuti oleh BTN Syariah yang berkontribusi 11,38 persen, sedangkan BSI berada di urutan keempat setelah Bank Jabar Banten (BJB) dengan sumbangsih 2,78 persen.

Oleh karenanya dengan rencana strategis tersebut penyaluran KPR FLPP bagi masyarakat berpotensi akan lebih kuat lagi, terutama jika dilihat dari sisi aset dan likuiditas BSI.

Adapun rencana BSI mengakuisisi BTN Syariah mencuat seiring dengan pernyataan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) BUMN Erick Thohir pada awal tahun ini. Dia berharap UUS BTN akan memperkuat posisi sekaligus memperbesar kapasitas BSI.

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 27 Mei 2022, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. selaku pemegang saham telah menyetujui masuknya saham Seri A Dwiwarna ke BSI, sehingga BSI segera menjadi BUMN.

Baca juga: BSI siap layani lebih dari 80 persen jamaah calon haji Indonesia
Baca juga: RUPST BSI setujui pembagian dividen Rp757 miliar
Baca juga: BSI akan "rights issue" senilai Rp5 triliun pada kuartal III 2022

 

Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022