Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Boediono menggelar rapat terkait pembangunan rel kereta api jalur ganda yang berlangsung di Istananya Jakarta, Selasa dengan menggunakan teknologi teleconference (konferensi jarak jauh).

Wapres yang memulai rapat sekitar pukul 14.00 WIB selesai pada pukul 15.30 WIB. Wapres langsung bertatap muka melalui video secara langsung dengan para pelaksana di Cirebon, Semarang dan Surabaya.

Wapres dalam rapat tersebut di dampingi oleh Menteri Perhubungan EE Mangindaan, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, Kepala Badan Pertanahan Nasional Joyowinoto, Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono dan pejabat-pejabat eselon satu beberapa kementerian.

Sementara di Semarang, Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo turut hadir. Di Surabaya, Walikota Surabaya Tri Rismaharini yang langsung memimpin peserta dari sana, dan di Cirebon turut bergabung pula Walikota Cirebon Subardi dan Bupati Brebes Agung Widyantoro.

Menurut Wapres dalam rapat tersebut, monitoring terhadap pembangunan rel ganda perlu terus dilakukan agar dapat berjalan lancar dan dipercepat penyelesaiannya.

"Yang paling penting saat ini adalah untuk mengecek lagi apa yang terjadi di lapangan dan apa yang bisa kita percepat. Apa yang masih menjadi kendala bisa kita atasi," kata Wapres Boediono.

Dalam rapat tersebut dikemukakan, masalah utama pembangunan jalur ganda Jakarta-Surabaya adalah pembebasan dan penertiban lahan, terutama di kawasan perkotaan.

Di Surabaya misalnya, pembebasan tanah masih terkendala karena rel kereta api jalur ganda melalui kawasan yang sangat padat penduduk.

Sedangkan di dalam kota Semarang, proyek ini terhambat penurunan tanah yang berlangsung secara terus-menerus.

Apabila dibangun jalur ganda di atas tanah ini, perlu ada peninggian elevasi yang bervariasi antara 50 sentimeter hingga 1 meter. Masalahnya, tanah di Semarang turun 10 sentimeter setiap tahun.

Menurut Deputi Menteri Bidang Sarana dan Prasarana pada Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Dedy Supriadi Priatna seusai rapat mengatakan dalam rapat tersebut untuk mengatasi pembebasan lahan juga diusulkan membangun jalur rel atas atau elevated.

Namun demikian, menurut dia, pembangunan jalur atas terlalu mahal. "Tadi Walikota Surabaya usulkan agar elevated, bisa saja tapi mahal," katanya.

(T.M041/E008)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2012