Jakarta (ANTARA) - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita membeberkan peluang kerja sama industri antara Indonesia-Jerman saat menyambut kunjungan Presiden Republik Federasi Jerman Frank-Walter Steinmeier di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Dalam rangkaian kunjungannya, selain bertemu Presiden Joko Widodo, Presiden Steinmeier menghadiri beberapa agenda terkait pengembangan kerja sama industri antara Jerman-Indonesia, termasuk pengembangan digitalisasi, infrastruktur, dan sustainability.

"Selanjutnya Presiden Steinmeier akan mengunjungi Pusat Industri Digital Indonesia (PIDI 4.0) untuk dua agenda. Pertama, menghadiri German-Indonesia Business Round Table dan meninjau PIDI 4.0 yaitu fasilitas pengembangan implementasi Industri 4.0 yang dibangun oleh Kementerian Perindustrian,” ujar Menperin lewat keterangannya di Jakarta, Kamis.

Menperin menyampaikan dalam pertemuan round table antara pelaku bisnis kedua negara akan dibahas peluang kerja sama, terutama di bidang industri.

“Kami melihat bahwa peluang kerja sama di sektor manufaktur yang dapat dikembangkan Indonesia dan Jerman meliputi industri semikonduktor, produksi vaksin, serta pengembangan Industri 4.0,” jelasnya.

Baca juga: Bertemu Wakil Kanselir Jerman, Menperin perkuat kolaborasi RI-Jerman

Di bidang industri semikonduktor, peluang investasi tercipta karena Indonesia merupakan pasar elektronika dan produk jadi elektronika. Selanjutnya, sumber daya manusia serta sumber daya alam di Indonesia merupakan potensi besar dalam pengembangan industri semikonduktor.

Sedangkan pada produksi vaksin, terdapat perusahaan-perusahaan farmasi antara lain PT Bio Farma (persero) dan PT Biotis Pharmaceutical Indonesia yang merupakan produsen vaksin di Indonesia.

Kerja sama produksi vaksin diharapkan dapat mendorong transfer teknologi untuk pengembangan vaksin dan produksi vaksin bersama yang akan menguntungkan kedua pihak dan berkontribusi pada pemulihan pandemi global.

Terkait pengembangan Industri 4.0, dalam penyelenggaraan Hannover Messe 2022 lalu, telah ditandatangani MoU antara Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dengan Deutsche Messe Technology Academy (DMTA) di bidang pengembangan SDM industri dan transformasi Industri 4.0.

“Kerja sama ini diharapkan dapat mendukung pengembangan Smart Industry Academy di Indonesia,” jelas Menperin.

Baca juga: Menperin: Forum bisnis RI-Jerman bahas tren transformasi industri

PIDI 4.0 menjalankan lima pilar untuk mewujudkan visi menjadi solusi satu atap penerapan Industri 4.0. Pertama, sebagai showcase center untuk menunjukkan bagaimana teknologi dapat menciptakan efisiensi dan peningkatan produktivitas.

Pilar kedua adalah capability building yang merupakan sarana peningkatan kompetensi bagi top level management, manajer, insinyur, dan pekerja dari industri.

Pilar Ketiga adalah ekosistem yang membangun dan menyediakan akses ke jaringan eksklusif ekosistem Industri 4.0. Pilar keempat sebagai delivery center untuk pendampingan bagi perusahaan dalam proses transformasi. Sedangkan pilar kelima adalah engineering dan AI center yang menyelenggarakan research brokerage dan testbed.

 

Official Partner Country Hannover Messe

Pada 2023 Indonesia kembali menjadi partner country Hannover Messe 2023, setelah pada tahun 2021 juga menjadi partner country: Digital Edition. Menperin menyampaikan, Indonesia akan tampil lebih maksimal dari tahun sebelumnya karena kondisi pandemi global sudah membaik.

Peran Indonesia sebagai partner country Hannover Messe 2023 meningkatkan kerja sama antara Indonesia dan Jerman, serta nation branding Indonesia sebagai salah satu kekuatan ekonomi dunia dan pemain manufaktur global.

“Dalam perhelatan tersebut, Indonesia akan mengangkat isu berkelanjutan dari peta jalan Making Indonesia 4.0,” ujar Menperin.

Baca juga: Indonesia kembali jadi Official Partner Country Hannover Messe 2023
Baca juga: Pameran Hannover Messe kembangkan hubungan Indonesia-Jerman

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022