penerapan integrasi tarif membutuhkan aspirasi masyarakat dan komunitas
Jakarta (ANTARA) - Komunitas Jaklingko menyambut baik rencana Badan Usaha Milik Negara PT Kereta Api Indonesia (Persero) bergabung dalam skema tarif integrasi yang akan melibatkan TransJakarta, MRT, dan LRT Jakarta, Kamis.

Menurut anggota Jaklingko Community dari Kereta Rel Listrik (KRL) Mania Aulia Rahman, rencana penggabungan KAI dalam skema tarif integrasi itu akan membuat pengguna transportasi publik lebih hemat ongkos dan waktu.

Lebih jauh dikatakan Aulia, penggabungan itu hendaknya dipadukan dengan rencana penerapan besaran tarif integrasi antarmoda Rp10 ribu.

Dia menilai bergabungnya KAI dalam skema tarif integrasi akan semakin mempersingkat jangkauan Jakarta - Depok.

Pasalnya, selama ini waktu tempuh Depok ke Jakarta sekitar 1 Jam 30 menit. Dengan adanya moda transportasi yang disediakan oleh PT KAI diyakini dapat memangkas waktu tempuh tersebut.

Selama ini, untuk menjangkau Jakarta, Aulia menggunakan dua moda transportasi publik yaitu Kereta Rel Listrik (KRL) dan TransJakarta.

"Saya naik busway (TransJakarta) ke Stasiun Depok Baru, nanti dari situ naik KRL. Sekarang juga lagi di busway," kata Aulia.

Ke depan, menurut Aulia, apabila konsep integrasi itu diterapkan, transportasi publik akan menjadi andalan, daripada penggunaan kendaraan pribadi.

Namun Aulia menilai untuk penerapan integrasi tarif membutuhkan aspirasi masyarakat dan komunitas pengguna sarana transportasi publik untuk ikut menyuarakan ke pihak terkait, yakni pihak Kereta Commuter Indonesia dan LRT Jabodebek.

Selain itu, Aulia berharap agar sosialisasi kepada petugas pelaksana di lapangan lebih diperbanyak.

Misalnya dibuatkan stan atau booth khusus untuk promosi layanan di stasiun-stasiun MRT, LRT, maupun halte bus TransJakarta.

Dan juga pintu (gate) Jaklingko di sana perlu ditambah.

Sehingga meminimalisir retensi atau hambatan saat pengguna transportasi melakukan perjalanan.

"Kalau perlu ada perlakuan tarif khusus lansia, disabilitas, dan penghuni rusunawa, sehingga lebih terjangkau," kata Aulia.

Sebelumnya Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta masih menunggu persetujuan pimpinan DPRD DKI soal tarif integrasi tiga moda transportasi umum yakni TransJakarta, MRT dan LRT Jakarta sebesar Rp10 ribu.

Mengingat masih menunggu persetujuan pimpinan DPRD DKI, maka integrasi tarif belum dapat diterapkan akhir Juni 2022.

Namun adanya skema tersebut rupanya menarik perhatian PT KAI (Persero) selaku penyedia Public Service Obligation atau PSO dari Kementerian Perhubungan.

Direktur Utama PT KAI Didiek Hartanto di Jakarta, Rabu, mengatakan proses komunikasi untuk bisa membangun integrasi transportasi ini terus dilakukan, sehingga belum ditetapkan target kapan BUMN tersebut ikut bergabung dalam skema tersebut.
Baca juga: Komunitas Busway: Integrasi tarif bisa tarik minat pengguna baru
Baca juga: Rekomendasi tarif integrasi transportasi sebesar Rp10 ribu disetujui
Baca juga: Dishub DKI akselerasi integrasi tarif apabila disetujui dewan

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2022