Jakarta (ANTARA) -
Kepala Staf TNI AU, Marsekal TNI Fadjar Prasetyo, mengatakan, TNI AU menghormati dan menghargai jasa-jasa Kapten Penerbang Anumerta Surindro Supjarso.

Ia mengatakan hal itu saat meresmikan Gedung Kapten Penerbang Anumerta Surindro Supjarso bersama Ketua DPR, Puan Maharani, di Pangkalan Udara TNI AU Iswahjudi, Magetan, Jawa Timur, Kamis, seperti dikutip dalam siaran persnya.
 
Kedua pemimpin itu menandai peresmian dengan menggunting pita serta membuka selubung penutup patung Surindro bersama dua putra Surindro, Muhammad Rizki Pratama serta Muhammad Prananda Prabowo.

"Atas nama TNI AU, kami ingin mengabadikan nama bapak Kapten Penerbang Surindro Supjarso sebagai nama gedung ini. Hal tersebut sebagai wujud rasa hormat kami, rasa bangga kami, sekaligus sebagai bentuk penghargaan atas darma bakti beliau bagi Tanah Air dan angkasa Indonesia," kata Prasetyo.

Baca juga: Kasau: Kerja sama CMAC Indonesia dan Singapura beri kepastian hukum
 
Ia berharap agar gedung itu dapat menginspirasi prajurit dan para generasi penerus untuk menimba ilmu pengetahuan udara modern.
 
Ia juga mengutip pernyataan proklamator, Presiden Soekarno, yang pernah berbicara tentang pentingnya Indonesia menguasai sektor udara menghadapi perang modern.
 
"Beliau menyampaikan, kuasailah udara untuk melaksanakan kehendak nasional, karena kekuatan nasional di udara faktor yang menentukan dalam perang modern. Apa yang beliau sampaikan sangat tepat dan nyata. Kekuatan udara adalah kemampuan yang strategis dan harus dimiliki sebuah bangsa," katanya.

Baca juga: Kasau: "Wing Day" lahirkan elang baru generasi penerus TNI AU
 
Puan mengucapkan terima kasih kepada TNI AU atas penghargaan yang diberikan, dan menyinggung tentang perlunya keseimbangan negara memperkuat militer di Indonesia.
 
Cucu Bung Karno ini menyebut Indonesia tidak hanya memperkuat sistem kesenjataan militer di darat dan udara saja. "Saya mengatakan, kalau di darat kuat, di udara lemah, mau apa. Terus kalau di darat dan udara kuat, tetapi di laut lemah, buat apa juga? Makanya harus seimbang," kata dia.
 
Secara khusus, dia menyampaikan salam dari Megawati kepada para sesepuh dan para istri mantan personel Skuadron Udara 41 dan Skuadron Udara 42 yang pernah bersama-sama bertugas dan berinteraksi bersama Kapten Penerbang Anumerta Surindro Supjarso dan Megawati.

Baca juga: Kasau sebut perang generasi kelima bertumpu pada kekuatan non-kinetik
 
"Ibu Mega meminta maaf karena tidak dapat hadir langsung dalam acara ini untuk bersilahturahmi dengan Bapak/Ibu sekalian. Kami juga ingin mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tinggi atas jasa dan pengabdian Bapak/Ibu sekalian selama ini kepada bangsa dan negara," ujar dia.
 
Surindro adalah seorang penerbang pesawat tempur TNI AU yang hilang dalam misi latihan di Biak, Papua, pada 1971. Surindro beristrikan Megawati Soekarnoputri, yang kelak menjadi ketua umum DPP PDI Perjuangan dan presiden.
 
Megawati hadir di acara peresmian itu secara daring. Sejumlah anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan hadir, yakni Wakil Ketua MPR, Ahmad Basarah, Ketua Fraksi PDI Perjuangan, Utut Adianto, Sadarestuwati, Mayor Jenderal TNI (Purn) Tubagus Hasanuddin, Indah Kurnia, Johan Budi SP, Irene Roba, dan Puti Guntur Soekarno, yang adalah putri tertua anak pertama Soekarno, Guntur Soekarnoputra.

Baca juga: Kasau: AU harus transformasi teknologi hadapi perang generasi kelima
 
Sebelum prosesi peresmian, dibacakan sejarah hidup Surindro Supjarso, serta penuturan sejumlah mantan rekannya di TNI AU semasa bertugas, yang masih hidup sampai saat ini.
 
Sebelum dan sesudah peresmian, Prasetyo dan jajaran mengajak anak dan cucu Surindro untuk berfoto bersama serta meninjau sejumlah fasilitas di Pangkalan Udara TNI AU Iswahyudi.

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2022