Jakarta (ANTARA) - Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa mengatakan Operasi Madago Raya, yang merupakan operasi militer antara TNI dan Polri, merupakan kesempatan bagi para prajurit untuk belajar tentang prosedural penanggulangan aksi terorisme.

Dalam keterangan seperti dipantau melalui YouTube Jenderal TNI Andika Perkasa, Jumat, Panglima meminta seluruh prajurit TNI dapat memanfaatkan kesempatan belajar dengan Polri tersebut sebaik-baiknya.

"Manfaatkan kesempatan bekerja sama dalam Operasi Madago Raya untuk belajar," kata Andika Perkasa.

Menurut dia, Operasi Madago Raya merupakan operasi yang ideal bagi prajurit TNI untuk melihat lebih dekat bagaimana cara Polri, sebagai aparat penegak hukum yang memang memiliki kewenangan sebagai penyidik, menanggulangi terorisme dan radikalisme.

"Langkah-langkah yang mereka lakukan sangat prosedural. Oleh karena itu, ini yang harus ditekankan kepada prajurit yang sedang menjadi bagian dalam operasi," tambahnya.

Baca juga: TNI mulai tarik pasukan dari Satgas Madago Raya di Poso

Dengan belajar dan memahami prosedural penindakan aksi terorisme yang dilakukan oleh Polri, dia meyakini para personel TNI yang terlibat dalam Operasi Madago Raya itu akan lebih paham ke depannya.

Operasi Madago Raya yang telah berjalan itu difokuskan di wilayah Poso, Sulawesi Tengah, untuk menciptakan situasi kondusif. Target operasi adalah pemberantasan aksi terorisme yang dilakukan beberapa oknum.

Sejak dioperasikan di 2016, Operasi Madago Raya telah berhasil melumpuhkan beberapa target dan hingga saat ini masih tersisa satu daftar pencarian orang (DPO) yang menjadi target operasi.

Dalam arahannya, mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) itu mengatakan pihaknya akan terus berusaha memenuhi kebutuhan fasilitas pendukung, seperti kendaraan dan peremajaan alat utama sistem persenjataan (alutsista). Hal itu untuk mendukung kelancaran Operasi Madago Raya agar sesuai dengan target yang diharapkan.

Baca juga: Andika Perkasa apresiasi Polri libatkan TNI dalam Operasi Madago Raya

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2022