Bandung (ANTARA News) - Obyek Wanawisata Kawah Putih dan perkemahan Rancaupas di Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jabar, sempat ditutup pada Selasa - Rabu akibat angin kencang yang menyebabkan sejumlah pohon dan batang pohon yang bertumbangan di obyek wisata itu.

"Obyek wisata itu sempat ditutup dua hari, selain karena angin kencang juga beres-beres pohon dan ranting yang bertumbangan. Namun Kamis ini sudah dibuka lagi dan pengunjungnya cukup banyak," kata General Manager Ekowisata Bandung Perum Perhutani Unit III Jabar Lies Bahunta di Bandung, Kamis.

Menurut Lies, terjangan angin kencang yang terjadi sejak Senin hingga Rabu kemarin, juga mengakibatkan kerusakan pada atap kantor pengelolaan obyek wisata Kawah Putih serta merobohkan sejumlah bangunan cafe di lokasi wisata itu.

Namun demikian, tidak ada korban jiwa dari kejadian itu dan saat ini lokasi wisata alam itu sudah kondusif serta aman untuk dikunjungi.

"Kemarin masih ada pohon dan ranting yang melintang di jalan yang mengakses ke Kawah Putih, namun sekarang sudah kondusif dan tidak ada kerusakan berarti," kata Lies.

Ia menyebutkan ada sekitar 40-an pohon yang tumbang di kawasan itu dan sudah ditangani oleh Perum Perhutani dengan disaksikan oleh aparat pemerintahan setempat.

Kayu-kayu itu memiliki tinggi lebih dari 15 meteran dan selama ini menjadi kawasan hutan lindung. Meski demikian pihaknya tidak akan melakukan pemotongan ranting atau batang pohon yang masih tegak di kawasan itu.

"Kawasan itu kan hutan lindung, tidak bisa dilakukan pemangkasan seperti itu. Pemotongan pohon hanya dilakukan bagi yang tumbang saja," kata Lies.

Sementara itu berdasarkan hasil inventarisasi kerusakan kawasan wanawisata di wilayah Perum Perhutani Unit III Jabar Banten, hanya terjadi di kawasan Kawah Putih dan Rancaupas saja, sedangkan di daerah lainnya tidak ada kerusakan berarti.

Obyek wisata Kawah Putih dan Patenggang saat ini merupakan kawasan wisata alam favorit di Bandung selatan disamping kawasan wisata Gunung Tangkuban Parahu.

Sementara itu kejadian angin kencang yang melanda obyek wisata itu terjadi di penghujung liburan Imlek dan terjadi pada malam hari.

"Kejadian angin kencang yang menimbulkan kerusakan itu terjadi malam hari, setelah musim liburan Imlek usai," kata Lies Bahunta.

Ia menyebutkan, kawasan obyek wisata itu merupakan kluster Bandung yang memberikan kontribusi yang cukup signifikan terhadap penghasilan dari sektor pariwisata yang dikelola Perum Perhutani Unit III Jabar dan Banten.

(S033/Y008)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2012