Jakarta (ANTARA) - Sejumlah organisasi kemasyarakatan pemuda (OKP) mengajak pemuda dan masyarakat Indonesia mendukung pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

"Dengan adanya IKN akan ada banyak sekali manfaat yang akan dirasakan, bukan hanya di Kalimantan Timur, tetapi bagi seluruh masyarakat, bangsa, dan negara," kata Ketua Umum HIKMAHBUDHI Wiyawan usai ikrar mendukung dan mengawal pembangunan Ibu Kota Nusantara di titik 0 kilometer, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Jumat.

Dikutip dari siaran pers, Wiyawan berharap pembangunan IKN berjalan dengan baik dan lancar serta memberikan dampak, baik secara ekonomi, politik, maupun lainnya. 

"Dan dengan adanya IKN ini juga kami berharap pemerataan ekonomi bisa terjadi lebih cepat di Tanah Air," ujarnya.

Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Sunanto juga berharap pembangunan IKN ini menjadi pemerataan pembangunan dan pemenuhan harapan anak bangsa.

"Semua anak bangsa memiliki harapan dan kesempatan yang sama untuk bisa bangkit dan mengenyam semua keilmuan dan kesejahteraan itu sendiri, maka pemindahan ibu kota harus kita dukung, karena memberikan harapan dan kesempatan bagi kita semua," ucap Cak Nanto, sapaan akrabnya.

Sementara itu, Pimpinan GP Ansor Muhammad Abror menekankan bahwa pihaknya berharap agar pemuda dan mahasiswa lainnya bisa mengambil alih dan bisa mengambil kesempatan ini karena generasi muda yang akan memimpin masa depan Indonesia.

"Saya kira tidak menutup kemungkinan kita akan membangun Indonesia dari generasi kita dari Titik Nol di tempat saya berdiri ini, terima kasih dan Selamat HUT Ke-76 Bhayangkara," kata Abror.

Sedangkan Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan, ada sekitar 150.000 buruh yang bekerja dalam pembangunan IKN. Menurutnya, IKN adalah salah satu mahakarya buat bangsa Indonesia.

"Bagaimana mengembangkan satu kota, di mana semua terintegrasi secara smart forest city. Kota yang dikonsep baik, saya sering ke Eropa rasanya melebihi Eropa, tapi tak meninggalkan tradisi tentang nusantara," ujarnya.

Ia pun mengaku senang dan berharap pembangunan IKN berjalan cepat dan lancar. Bahkan, ia menyebut IKN ini sebagai legenda dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Untuk itu, ia pun siap mendukung kelancaran pembangunan.

Lebih lanjut, ia pun mengapresiasi Kapolri yang turut merayakan HUT Bhayangkara Ke-76 di titik nol kilometer IKN. Menurutnya, hal tersebut dapat membangkitkan kembali nilai-nilai Bhayangkara agar melekat di dalam IKN.

"Saya rasa ini satu cara yang efektif tidak perlu berkata banyak tapi pesannya sampai. Nilai bhayangkara yang selama ini terbangun, pengabdian, pelayanan negara sebagai abdi negara diletakkan di titik nol," ujarnya.

Sebelumnya ikrar mendukung dan siap mengawal pembangunan IKN diikuti 51 elemen kepemudaan, mahasiswa, dan serikat pekerja atau buruh, yakni Perhimpunan Mahasiswa Informatika dan Komputer Nasional (Permikomnas), Persatuan Mahasiswa Tanah Air Indonesia (PMPI), Rumah Milenial Indonesia (RMI),Pergerakan Mahasiswa Nasional (PMN),  BEMNUS Koorpus, Jaringan Aktivis Nusantara (JASN).

Lalu, Presma Trisakti, Forum Mahasiswa Merah Putih (FMMP), Dema Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN), Pemuda Muslimin Indonesia, Pemuda Muhammadiyah, Kaukus Muda Indonesia (KMI), PERADAH Hindu, JAMNUSA, PB HMI MPO, BEM SI Rakyat Bangkit, Pemuda Katholik, GP Ansor, Banser, BEM SI Kerakyatan, BEM se-Kalimantan, Korpresnas BEM PTMI, Lembaga Pemuda Pemerhati Indonesia (LPPI).

Kemudian, STIMIK se-Indonesia, Gerakan Aktivis Muslim Indonesia (GAMIS), Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI),  Poros Muda Indonesia (PMI), Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI), Ikatan Pemuda Tionghoa Indonesia (IPTI), BEMNUS, Generasi Muda Buddhis Indonesia (GEMABUDHI).

Lalu, BEM Pesantren, BEM PTNU, GEMA Mathlaul Anwar, GEMA KONGHUCU, Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia, Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Konfederasi Perjuangan Buruh Indonesia, Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia, Muhammadiyah, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) DIPO.

Berikutnya Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI), Liga Mahasiswa Nasional Demokrasi (LMND), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Himpunan Mahasiswa Persatuan Islam (HIMMA PERSIS), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Himpunan Mahasiswa Buddhis Indonesia (HIKMAHBUDHI), dan Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI).
 

Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2022