Jakarta (ANTARA) - DPP PDI Perjuangan menggelar "Gebyar Inovasi Pelayanan Kesehatan Rakyat", di Sekolah Partai DPP PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Sabtu.

Kegiatan yang merupakan rangkaian peringatan Bulan Bung Karno itu terbuka bagi para kader dan masyarakat, terutama kaum ibu.

PDIP menyadari pentingnya membangun kesadaran masyarakat secara luas terhadap pentingnya pencegahan masalah gizi kronis pada anak atau stunting.

"Dalam praktik kehidupan berbangsa dan negara PDI Perjuangan menjadikan UUD Dasar 1945 sebagai amanat dan landasan kebijakan untuk meningkatkan kualitas kehidupan rakyat bagi masa depan. Pemenuhan gizi bagi balita sangat penting bagi keberlangsungan bangsa," kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.

Kegiatan itu akan dibuka oleh Ketua DPP Bidang Politik sekaligus Ketua DPR RI Puan Maharani.

"Rencananya Mbak Puan nanti akan menyampaikan sambutan sekaligus beramah tamah dengan para ibu hamil," jelas Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Penanggulangan Bencana dr. Ribka Tjiptaning.

Dalam kesempatan itu, akan digelar diskusi dengan sejumlah narasumber. Penyuluhan stunting atau kekerdilan oleh Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo. Lalu kampanye produk makanan pencegahan kekerdilan oleh Dr. Laksana Tri Handoko, Kepala BRIN.

"Ada juga demo memasak menu sehat atasi stunting oleh Wakil Wali Kota Semarang, Mbak Ita (Hevearita Gunaryanti Rahayu)," papar Tjiptaning yang dikenal sebagai dokter yang progresif kerakyatan.

Tjiptaning menyampaikan, peserta yang akan mengikuti acara selain dari kader, juga diikuti 500 ibu hamil.

Baca juga: Muhadjir: Prevalensi kekerdilan harus turun tiga persen per tahun

Baca juga: Ketua DPR beri bantuan penderita stunting dan disabilitas di Magetan


PDIP meyakini melalui edukasi sejak dini kepada pasangan muda merupakan hal penting sebagai tindakan preventif. Mulai dari pemahaman mengenai asupan saat ibu mengandung hingga kelahiran saat anak lahir sampai usia dua tahun.

"Partai politik ikut bertanggung jawab dan berkontribusi pada menurunnya angka stunting anak usia bawah dua tahun dari 32,9 persen menjadi 20 persen pada akhir 2024 di di seluruh Kabupaten/Kota melalui peningkatan kesadaran publik dan melakukan perubahan perilaku masyarakat," tutur Tjiptaning.

Selain sosialisasi mengenai kekerdilan, Gebyar Inovasi Pelayanan Kesehatan Rakyat juga menghadirkan Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT), makan siang bersama ibu hamil dan 250 calon pasangan pengantin serta ratusan bayi di bawah dua tahun.

Tjiptaning menegaskan, dasar acara dilaksanakan karena mengetahui kurangnya pengetahuan tentang kekerdilan di tengah masyarakat. Padahal demi mencegah kekerdilan, sumber informasi yang masif dan sederhana perlu disampaikan.

"Kemauan mengakses informasi kesehatan tentang kehamilan, masa nifas, ASI, MPASI, dan imunisasi harus komprehensif. Banyak temuan, petugas kesehatan sulit menjelaskan ke masyarakat tentang stunting. Dan, hanya sebagian kecil ibu hamil, ibu baduta, anggota RT, petugas kesehatan, tokoh agama dan tokoh masyarakat serta dinas kesehatan, mengerti dampak negatif dari ‘kerdil atau stunting," ucap Tjiptaning.

Baca juga: BKKBN perkuat sistem manajemen risiko SPIP untuk mengatasi stunting

Tjiptaning mengatakan dalam agenda ini, akan hadir sejumlah Ketua DPP PDIP seperti Sri Rahayu dan Wasekjen Sadarestuwati bersama kader perempuan anggota fraksi PDIP DPR-RI.

Ada juga penampilan sejumlah penyanyi seperti Krisdayanti, Harvey Malaihollo dan Andre Hehanusa.

"Mbak Krisdayanti bersama Harvey Malaihollo dan Andre Hehanussa direncanakan akan tampil di Gebyar Inovasi Pelayanan Kesehatan Rakyat ini," tuturnya.

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2022