Minahasa Selatan (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) akan melakukan kajian lanjutan dan memasang Portable Digital Seismometer (PDS) untuk mengukur frekuensi natural atau periode dominan di dekat lokasi abrasi pantai Amurang, Kabupaten Minahasa Selatan, Sulut.

"Ratusan peralatan BMKG disebar di seluruh wilayah Sulut," kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto di Amurang, Sabtu.

Salah satu alat yang dipasang adalah peralatan Pengamatan Cuaca Otomatis (AWS) yang sudah lama beroperasi dan terpasang di halaman depan Kantor Bupati Minahasa Selatan.

Guswanto menambahkan bahwa timnya juga sudah membawa beberapa peralatan pengamatan cuaca otomatis yang bersifat portable (PAWS) sehingga bisa dipasang di lokasi yang ditinjau, termasuk akan memasang peralatan PDS.

Baca juga: Peneliti BRIN jelaskan dugaan awal penyebab abrasi di Amurang Minahasa

Baca juga: Warga terdampak abrasi di Minahasa Selatan disiapkan lahan relokasi


Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengunjungi lokasi bencana abrasi pantai Amurang, Kabupaten Minahasa Selatan, Sulut, pada Jumat (17/6).

Setelah melakukan rapat koordinasi di Kantor Bupati Minahasa Selatan, rombongan melakukan peninjauan di lokasi abrasi dan mengunjungi posko pengungsi yang telah disiapkan pemerintah setempat.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, didampingi Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG, Eko Prasetyo, dalam kunjungannya bersama Kepala BNPB dan rombongan diterima Bupati Minahasa Selatan, Sekretaris Daerah Provinsi Sulut, pejabat Sekretaris Daerah Kabupaten Minahasa Selatan, Kepala Pelaksana BPBD, Kapolres Minahasa Selatan, Dandim dan pemangku kepentingan terkait lainnya.

Bencana abrasi pesisir pantai Amurang pada Rabu (15/6) merobohkan rumah penduduk, penginapan, menggerus badan jalan hingga jembatan.*

Baca juga: Kepala BNPB pastikan penanganan abrasi di Minahasa Selatan

Baca juga: BMKG: Tinggi gelombang tidak signifikan saat abrasi di Amurang

Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022