Warga Surabaya bisa mengetatkan prokes kembali
Surabaya (ANTARA) - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meminta warga Kota Pahlawan, Jawa Timur, mewaspadai adanya risiko peningkatan kasus COVID-19.

"Kami imbau untuk menjaga Kota Surabaya tetap berada dalam level 1 sesuai dengan indikator transmisi komunitas pada indikator yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan dan Instruksi Menteri Dalam Negeri (Imendagri)," kata Wali Kota Eri Cahyadi di Surabaya, Senin.

Untuk itu, lanjut dia, pihaknya mengeluarkan Surat Edaran (SE) tentang Kesiapsiagaan terhadap Risiko Peningkatan Kasus COVID-19 di Surabaya. SE Nomor 443.33/10413/436.7.2/2022 yang ditandatangani Wali Kota Eri pada 19 Juni 2022 itu sudah disebar kepada para Kepala Perangkat Daerah (PD), Camat, dan juga Lurah se-Surabaya.

Dalam SE tersebut, Wali Kota Eri menjelaskan bahwa dalam upaya peningkatan kewaspadaan terhadap penyebaran penyakit COVID-19 maka diimbau untuk tetap konsisten meningkatkan kesiapsiagaan terhadap risiko peningkatan kasus COVID-19 di Kota Surabaya.

Baca juga: Pemerintah Jepang bantu alat kesehatan penanganan COVID-19 di Surabaya

Baca juga: Wali Kota Surabaya siapkan langkah antisipasi varian baru COVID-19


Eri juga meminta meningkatkan percepatan vaksinasi di seluruh wilayah, khususnya anak usia 6-11 tahun, lansia, kelompok masyarakat rentan serta booster lansia dengan target 50 persen.

Selain itu, meningkatkan Active Case Finding (ACF) pada kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di sekolah secara rutin setiap satu bulan sekali, melaporkan kasus COVID-19 secara rutin dan terpadu melalui aplikasi Lawan COVID-19 Surabaya serta mengaktifkan Satuan Tugas (Satgas) Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo di wilayah masing-masing.

Kemudian, melakukan testing secara masif terhadap sasaran prioritas yaitu suspek, probable, kontak erat dan pelaku perjalanan di fasilitas pelayanan kesehatan/puskesmas terdekat. Lalu, melakukan tracing kasus konfirmasi COVID-19 beserta kontak eratnya secara terintegrasi dalam waktu kurang dari 48 jam.

Warga Surabaya juga diimbau juga untuk tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat dan disiplin dengan pendekatan 5M saat melakukan kegiatan di luar rumah, yaitu memakai masker, pastikan hidung, mulut dan dagu tertutup seluruhnya, mencuci tangan dengan air mengalir dan menggunakan sabun, menjaga jarak minimal 1,5 meter, mengurangi mobilitas, dan menghindari kerumunan di tempat keramaian.

Tidak hanya itu, Eri juga meminta untuk mengoptimalkan penggunaan Aplikasi Peduli Lindungi serta melakukan pengetatan dan pengawasan protokol kesehatan di tempat-tempat yang berpotensi kerumunan dan tempat kegiatan publik dengan memanfaatkan scan optimal Aplikasi Peduli Lindungi yaitu di fasilitas umum, fasilitas hiburan, pusat perbelanjaan, restoran dan tempat wisata serta pusat keramaian lainnya.

"Semua ini dilakukan guna melindungi keluarga dan lingkungan tempat tinggal dari penyebaran COVID-19. Jadi, ayo bersama-sama dijaga kota ini supaya terhindar dari COVID-19. Saya yakin warga Surabaya bisa mengetatkan prokes kembali, karena kita sudah pernah melawan ini secara bersama-sama," kata dia.

Baca juga: Wali Kota Surabaya ajak warganya jadi relawan lawan COVID-19

Baca juga: Dinkes Surabaya antisipasi lonjakan COVID-19 pascalibur Lebaran


 

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022