Jakarta (ANTARA) - Hasil survei Lingkaran Suara Publik (LSP) menyatakan tingkat popularitas dan kesukaan terhadap Prabowo Subianto dipengaruhi oleh kiprah politik Ketua Umum DPP Partai Gerindra itu selama belasan tahun, kata Peneliti Indra Nuryadin di Jakarta, Senin.

"Hal ini wajar mengingat kiprahnya dalam politik nasional dalam kurun waktu 13 tahun terakhir setelah reformasi," kata Indra dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin.

Berdasarkan hasil survei LSP, tingkat popularitas Prabowo Subianto mencapai 95,1 persen, sedangkan tingkat kesukaan sebesar 74,5. Menurut Indra, hal itu juga dipengaruhi oleh keberhasilan Prabowo dalam memimpin Kementerian Pertahanan sebagai Menteri Pertahanan serta diplomasi pertahanan yang dilakukannya di kancah internasional.

Selanjutnya, berdasarkan hasil survei, di bawah Prabowo Subianto, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menduduki posisi kedua dengan perolehan popularitas 87,7 persen dan tingkat kesukaan publik 57,7 persen.

Di posisi ketiga ada nama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dengan popularitas 87,8 persen dan tingkat kesukaan 57,4 persen dan posisi keempat diperoleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan popularitas 87,7 persen dan tingkat kesukaan 55,7 persen.

Masih dalam survei yang sama, Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memperoleh popularitas sebesar 86,1 persen dan tingkat kesukaan 55,1 persen.

Baca juga: Survei New Indonesia: Elektabilitas duet Prabowo-Puan tertinggi

Selain menangkap popularitas dan tingkat kesukaan nama-nama bakal calon presiden, survei LSP juga menyoroti tentang tingkat keterpilihan tokoh-tokoh tersebut.

Hasilnya, Prabowo Subianto  mendapatkan elektablitas tertinggi dalam format pertanyaan tertutup dengan perolehan 27,7 persen.

"Dari hasil survei ini, untuk sementara waktu belum ada capres yang secara sengit mendekati atau bahkan menyamai, apalagi melewati tingkat keterpilihan Prabowo," kata Indra.

Meskipun perlahan, menurut dia, elektabilitas Prabowo terus meningkat. Terlebih lagi, tambahnya, hingga saat ini Prabowo Subianto belum menunjukkan intensitasnya menjadi capres, baik dalam kegiatan deklarasi maupun kerja-kerja pemenangan tertentu.

Gambaran situasi tersebut, katanya, menunjukkan bahwa Prabowo Subianto bisa jauh unggul jika mesin politik benar-benar digerakkan dan jika Prabowo secara gamblang mendeklarasikan diri maju dalam Pilpres 2024.

Sementara itu, tingkat keterpilihan Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo masing-masing memperoleh 16,8 persen dan 16,5 persen.

Menariknya, menurut Indra, ialah naiknya elektabilitas Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani.

"Secara perlahan, ia berhasil memangkas selisih dengan calon lain dan mendekati AHY dengan selisih hanya 0,4 persen," ujarnya.

Baca juga: Survei: Elektabilitas Prabowo Ganjar Anies di 3 besar
Baca juga: Survei SMRC: Tren dukungan pemilih Jokowi untuk Prabowo naik

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2022