Setelah kita dapati hamil di klinik, langsung kita rujuk ke rumah sakit
Banda Aceh (ANTARA) - Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Banda Aceh Yusri menyebut penyakit hipertensi dan kenaikan kolesterol paling dominan diderita para jamaah calon haji Embarkasi Aceh pada musim haji tahun ini.

“Hipertensi, kemudian kolesterol tinggi, asam urat yang paling dominan, karena faktor usia kali ya, walaupun usia dibatasi (maksimal 65 tahun) tahun ini, tapi tetap ada yang berisiko tinggi atau risti,” kata Plh KKP Kelas II Banda Aceh Yusri di Banda Aceh, Senin.

Dijelaskan Yusri, saat memasuki Asrama Haji Embarkasi Aceh, setiap jamaah wajib mengikuti pemeriksaan tahap akhir. Pihaknya juga menyediakan dokter spesialis yang selalu siaga serta Intensive Care Unit (ICU) mini untuk menangani jamaah yang sakit.

Saat ditemui jamaah yang hipertensi, kata dia, jamaah langsung dibawa ke klinik untuk dilakukan terapi serta observasi hingga kondisi jamaah membaik dan dinyatakan layak untuk terbang.


Baca juga: PPIH: Jamaah haji Aceh dalam kondisi sehat di Arab Saudi

Baca juga: Sudah 1.568 calon haji asal Aceh berada di Madinah


Namun, apabila jamaah terus menunjukkan kondisi parah, maka akan dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Zainoel Abidin Banda Aceh untuk mendapatkan perawatan yang intensif.

“Ketika hipertensi langsung diterapi, kita kasih obat penurun tekanan darah, istirahat yang cukup. Mungkin banyak jamaah hipertensi ini karena kelelahan, dari daerah sampai di Banda Aceh, langsung masuk asrama, malamnya berangkat, jadi lelah,” katanya.

Penanganan yang sama juga diberikan kepada setiap jamaah mengalami kenaikan kolesterol, asam urat dan penyakit-penyakit lain. Dan KKP memastikan bahwa para jamaah yang telah berangkat dalam lima kloter tersebut dalam kondisi sehat.

“Rata-rata yang kita temukan jamaah sudah bawa obat sendiri, kalau yang hipertensi minumnya ini, jadi obat rutin. Jadi pada umumnya yang berangkat, Insha Allah sehat di sana,” katanya.

Selama pemeriksaan kesehatan akhir, kata dia, hanya satu orang jamaah asal Aceh Timur yang gagal berangkat ke Tanah Suci karena dalam kondisi hamil muda, sehingga tidak layak untuk melakukan penerbangan internasional.

“Setelah kita dapati hamil di klinik, langsung kita rujuk ke rumah sakit untuk dilakukan USG kehamilan dan hasilnya hamil, sehingga tidak layak terbang,” katanya.

Hingga saat ini jamaah calon haji Aceh yang sudah berada di Tanah Suci sebanyak 1.959 jamaah, yang berada dalam lima kelompok penerbangan (kloter) dari total enam kloter Aceh.

Sedangkan jamaah kloter enam yang berangkat berjumlah 62 orang. Kloter terakhir ini merupakan kloter campuran bersama jamaah calon haji Embarkasi Medan, Sumatera Utara pada Selasa (21/6) besok pukul 10.00 WIB.

Baca juga: Setelah dua kali tertunda, jamaah kloter tiga Aceh ke Tanah Suci

Baca juga: Tiga calon haji Aceh batal berangkat ke Tanah Suci karena sakit

 

Pewarta: Khalis Surry
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022